Rabu, 10 Desember 2008

Memahami Format Gambar Digital


Kembali ke Laptop!! Kembali ke masa kuliah!! Seiring dengan perkembangan teknologi, ketika saya masih kulia diajari Mata Kuliah Proses Cetak. Menurut saya sudah sangat standard di bidang industri grafis saat itu, namun sekarang sudah lain /sangakt cepat berupah. Pada prinsipnya sama sih, sekarang kita masih memakai CMYK namun format gamabr semakin bertambah saja. Berikut laporannya yang diolah dari berbagai sumber..(semoga lebih fresh lagi ingatan kita)


Salah satu daya tarik manusia dalam menikmati suatu objek adalah adanya unsur gambar (image). Gambar digital merupakan dokumen berbentuk file yang dihasilkan melalui perangkat elektronik atau media digital. Hasil teknologi gambar digital terus dikembangka

Salah satu daya tarik manusia dalam menikmati suatu objek adalah adanya unsur gambar (image). Gambar digital merupakan dokumen berbentuk file yang dihasilkan melalui perangkat elektronik atau media digital. Hasil teknologi gambar digital terus dikembangkan ke dalam berbagai format demi memenuhi kebutuhan cetak atau non-cetak. Beruntung sekali, saat ini tersedia banyak tools software untuk membuat serta mengolah (manipulasi) sebuah gambar, baik yang gratis (freeware) ataupun berbayar (shareware). Teknologi cetak printer juga semakin canggih dan inovatif.

Sebagian desainer menuangkan karakter dan ide dalam coretan-coretan tangan, selanjutnya di-scanning (digitalisasi) ke dalam komputer dan hasilnya ?diolah? sesuai kebutuhan.
Untuk mendapatkan hasil image terbaik, perlu dipahami karakteristik atau seluk beluk gambar dan warna. Contohnya, ketika memperbesar ukuran gambar tetapi hasilnya menjadi pecah-pecah atau kabur (blur). Bisa jadi, ini dikarenakan gambar ?asli? yang sedang kita olah bertipe raster atau tidak cukup resolusinya. Contoh lain adalah tidak semua gambar mendukung untuk ditampilkan di web. Kalaupun dipaksakan, web menjadi berat dan menyusahkan untuk dilihat.
Contoh lain adalah ketika sobat mencetak gambar bertipe gif atau png maka hasilnya sering kurang memuaskan. Eps dan Tiff adalah format file yang popular untuk urusan mencetak sebab memiliki dukungan warna yang lebih lengkap.

Vektor vs (Bitmap) Raster
Dalam proses pembuatan gambar digital, kadang-kadang perlu dilakukan konversi dari raster ke vektor ataupun sebaliknya. Misalnya ketika membuat sebuah logo dengan efek-efek khusus dan mencetak gambar di kertas.

Secara garis besar, gambar dibagi menjadi dua kategori.
1. Aplikasi Vektor
Adobe Ilustrator, Corel Draw, Macromedia Freehand
2. Aplikasi Bitmap (raster)
Adobe Photoshop, Corel Photopaint, Macromedia Firework

Vektor adalah serangkaian instruksi matematis yang dijabarkan dalam bentuk, garis, dan bagian-bagain lain yang saling berhubungan dalam sebuah gambar. Ukuran file relatif kecil dan jika diubah ukurannya (seperti gambar di bawah ini) kualitasnya tetap. Contoh file vektor adalah .wmf, swf , cdr dan .ai. Dan sering dipakai dalam membuat logo, animasi, ilustrasi, kartun, clipart, dan sebagainya.

Bitmap adalah gambar bertipe raster. Mengandalkan jumlah pixel dalam satu satuan tertentu. Semakin rapat pixel, semakin baik kualitas gambar. Sebaliknya, jika dipaksa diperbesar akan terlihat pecah (seperti gambar di bawah ini). Besar file yang dihasilkan cenderung besar. Contoh bitmap adalah .bmp, .jpg, .gif.

RGB vs CMYK

RGB adalah singkatan dari Red-Green-Blue, tiga warna dasar yang dijadikan patokan warna secara universal (primary colors). Dengan basis RGB, kita bisa mengubah warna ke dalam kode-kode angka sehingga warna tersebut akan tampil universal. Patokan standar seperti ini ?wajib? karena dalam konteks profesional, kita tidak bisa mengatakan, "Saya ingin warna dasar website biru muda." Nah, biru muda yang seperti apa? Apakah seperti catnya taksi blue bird? Atau seperti langit cerah? Atau warna telor asin? Ataukah birunya Persib?

Dengan standar RGB, kita bisa mengatakan, "Yang dimaksud adalah warna R : 115 ? G : 221 ? B : 240 ." Dengan bahasa lain, warna biru yang kita inginkan mempunyai unsur warna merah sebesar 115, hijau 221, dan birunya 240 derajat. Range angka untuk masing-masing dimensi warna di RGB adalah 0 - 255. Jadi, kode RGB 0 ? 0 ? 0 sama dengan warna hitam dan 255 ? 255 - 255 adalah warna putih. Khusus warna di internet baru mampu mengenali standar warna RGB. Untuk memeriksa apakah file image berbasis RGB atau CMYK, silakan cek dengan aplikasi Photoshop (klik menu "Image > Mode").

CMYK merupakan standar industri cetak saat ini. Singkatan dari Cyan ? Magenta - Yellow, dan K mewakili warna hitam. Kenapa K? bukan B (black)? Ternyata alasannya cukup simple, supaya orang nggak keliru dengan B (Blue) di RGB.
Sama seperti RGB, CMYK juga mengandalkan standardisasi warnanya ke dalam koordinat. Rangenya antara 0 - 100 sehingga kehadiran unsur K sangat menentukan. Berapapun koordinat CMY-nya, selama K-nya 100 maka warna tersebut akan jadi warna hitam.
CMYK merupakan standar warna berbasis pigment-based, menyesuaikan diri dengan standar industri printing. Sampai saat ini, dunia cetak-mencetak memakai 4 warna dasar dalam membuat warna apa pun. Untuk Anda yang memiliki printer warna, coba perhatikan cartridge tinta warnanya, biasanya berbasis CMYK.

Sedangkan internet/web dan monitor memakai warna RGB. Standar ini bersifat light-based, bukan pigment. Apa bedanya? Bukan dari sekadar warna dasar yang dipakai, tapi dari jenis warnanya sendiri.
Light-based colors (RGB) kalau dicampur akan jadi warna putih (saling menerangkan) sedangkan pigment-based colors (CMYK) kalau dicampur akan jadi warna hitam (saling menggelapkan).

So, agar tidak kecewa, gambar untuk di-print sebaiknya di konversi dulu ke CMYK (kecuali pada printer modern yang profile-nya bisa diatur). Dan image buat ditampilkan di layar monitor harus dikonversi dulu ke RGB.

Web atau Cetak

Hal paling utama dalam membuat grafis untuk web adalah menciptakan file sekecil mungkin. Web gambar cukup membutuhkan gambar RGB dengan resolusi 72 dpi sedangkan untuk kebutuhan cetak memakai tipe (CMYK) dengan resolusi 300 dpi.
Standar resolusi tersebut sudah umum dan berlaku secara luas. Nilai tersebut merupakan resolusi paling reliable untuk dapat dilihat dengan mata manusia.
Jika resolusi semakin tinggi, mata manusia tidak akan dapat mengetahui bedanya. Oleh sebab itu, 300 dpi dianggap nilai yang cukup untuk dicetak. Lain halnya dengan teks, dibutuhkan resolusi yang lebih besar, yakni 400 dpi. Mengingat pada teks biasanya terdiri dari satu warna.
Resolusi dan size sangat mempengaruhi besarnya file. Contohnya, pada sebuah gambar CMYK dengan ukuran 5 x 5 inch dan resolusi 300 dpi. Maka ukuran filenya kira-kira sebesar (5 x 300) x (5 x 300) = 600 x 600 = 360000 = 8,58Mb (Silakan cek kombinasi tersebut dengan aplikasi Photoshop).

Pixel
Merupakan titik individu dari suatu warna. Arti lainnya adalah unit terkecil dari informasi digital yang terdapat dalam sebuah gambar. Setiap foto atau gambar terdiri atas ribuan atau jutaan pixel warna. Anda bisa melihat pixel warna suatu gambar dengan cara melakukan pembesaran gambar (zoom).

Sekilas format gambar
JPEG (Joint Photographic Expert Group) atau JPG. Format ini didesain untuk gambar-gambar dengan kedalaman warna 24-bit. Merupakan file standar dan paling populer di internet dan media cetak.

GIF (Graphics Interchange Format). GIF terbatas dalam 256 warna saja, tapi salah satu warnanya bisa dibuat ?transparan? sehingga kita bisa meletakkan gambar dengan warna latar yang berbeda-beda. Selain itu dapat dipakai sebagai animasi.
Sekitar Agustus tahun 1999, terjadi diskusi panjang tentang penggunaan format GIF di dunia intenet. Betapa tidak? Unisys sebagai pemegang hak paten metode kompresi GIF (LZW Compression) mendadak mengumumkan penarikan biaya sebesar $5000 bagi setiap pemilik dan developer situs yang memanfaatkan format gambar GIF. Padahal format GIF sudah telanjur mendunia.

PNG (Portable Network Graphics). Sebuah konsorsium yang terdiri atas berbagai perusahaan digital mengembangkan sebuah format baru yang disebut PNG. Merupakan jalan alternatif pengganti GIF dengan mencontoh metode kompresi gambar LZW. Sekarang ini semua browser internet sudah mendukungnya.
Format ini memiliki keistimewaan untuk menyimpan bermacam-macam kedalaman warna. Format baru ini tidak mengikis 'informasi' warna dalam gambar seperti yang dilakukan JPG. PNG juga membolehkan 'transparan'.
Pilihan yang umum dalam mengekspor gambar dalam format PNG adalah PNG-8 dan PNG-24. Maksudnya kira-kira mirip dengan pilihan kita ketika mengekspor dalam GIF terdapat pilihan kedalaman 3 (artinya 8 warna), 4 (16 warna), atau 8 (256 warna).

TIFF (Tagged Image File Format). File yang dihasilkan adalah .tif. Format ini sangat cocok digunakan untuk desktop publishing.

BMP (BitMap Graphics). Format kuno dan abadi ini telah dikenal ketika sistem operasi DOS dan Windows sampai sekarang. File yang dihasilkan adalah .bmp.

Jika Anda ingin menajamkan pengetahuan grafis tentang teknik-teknik pembuatan dan manipulasi, silakan kunjungi informasi web di bawah ini:

www.stickysauce.com/tutorials/
www.voidix.com
www.planetphotoshop.com
www.rainworld.com/psworkshop
www.eyewire.com/tips/photoshop
robouk.mchost.com/tuts/ps.php
www.digital-foundry.com
www.larabients.com
www.teamphotoshop.com
www.designsbymark.com

(Sumber: Diambil dari berbagai sumber)

Kamis, 18 September 2008

TELEVISI = SILIT PITIK?

Dalam sebuah pengajian, seorang santri bertanya kepada gurunya, “Kyai, bolehkah kami menonton televisi?” Pak Kyai yang dikenal moderat menjawab, “Boleh saja nonton TV, tapi hati-hatilah, TV itu tidak ada bedanya dengan ’silit pitik’ alias pantat ayam..” Para santri bingung.

Pak Kyai menyambung, “Ya, TV kita seperti silit pitik. Kalau pagi bertelur satu, tetapi setelah itu hanya kotoran bau tengik yang keluar… Kalau pagi memang ada acara siraman rohani di televisi, tetapi setelah itu TV hanya tampilkan acara kekerasan, mistik, jorok, gossip, gaya hidup palsu, dan sejenisnya.

(ide: Mas Bambang Purwoko)

Selasa, 16 September 2008

My Signature




"Jangan banyak bolong-bolongnya mas...." begitulah kalimat yang terucap pada beberapa hari lalu ketika saya ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu teman. Dua batang rokok telah aku hisam dengan ditemani kopi cream, serasa semakin hangat ulasan bapak itu dalam mengkomentari tanda tanganku. Garis tegas sudah kucoret sampai beberapa kali dalam selembar kertas di terangi sinar lampu neon abal-abal 5000 rupiahan. Agak gelap memang, namun merasa pas dengan komentar-komentarnya.

Seandainya ada sekolah dengan fakultas ahli ramal, mungkin orang ini akan menjadi dekan satau setidaknya jadi dosen. Bagaimana tidak hasil dari telaah tanda tanganku oleh beliau, aku jadi merinding sekaligus semakin misteri debalik goresaanya tadi. Dalam hati, seandainya ramalan tentang karakter tandatanganku pas, mungkin beliau bukan manusia bisa juga manusia dengan kemampuan lain, tetapi seandainya tidak tepat..sudah dipastikan ramalannya tidak tebat, bulshit, bohong, mblendes alias asal ndobos saja.

Namanya juga iseng sambil menunggu teman, setelah topik tantang makna dari tanda tangan, pembicaraan berlanjut ke masalah yang lebih jauh lagi...sebuah dunia mistis!
Gila..semakin "gak mudeng" dalam pikiranku. Kontradiksi dari pekerjaanku sehari-hari yang memegang dunia grafis dengan alat komputer. Orang bilang akhirnya timbul one way communication alias sebuah komunikasi yang tidak nyambung. Satunya cas..cis..cus..satu lagi cuma bisa mendengarkana saja. Namanya juga menghargai orang, ketika lawan bicara mendominasi pembicaraan kita selanjutnya mendengarkan..lama-lama boring juga.

Akhirnya temen jugalah yang menyelesaiakan topik pembicaraan ini, tanpa si bapak tadi tersinggung. AKhirnya temanku datang...yo wis bubar sudah acara talk show "Ndobos Nite Long" di sebuah ruang dengan lampu neon 5000an tadi.

Awas Target Tertidur





keisengan yang unik ini ternyata semakin banyak memakan korban, tak terkecuali orang luar divisi yang merasa ngantuk atau pingin istirahat sebentar (tentunya dengan memejamkan matanya) tak luput dari target bidikan temen-teman. Sampai tercipta sebuah kesepakatan divisi grafis daerah bebas tidur, maksudnya barang siapa yang tidur di ruangan grafis dipastikan nongol tuh.."potret diri" di dinding, kadang temen tidak sadar ketika diajak untuk melihat hasil jepretan ternyata da foto dia.

Namanya anak kreatif, temen yang iseng tadi masih dibawah dengan keisenganku. Mosok ngantuk kok ditahan..rebahin saja ke tembok atau sandarin saja ke kursi. Karena aku sadar jarak yang lumayan jauh antara kantor dengan rumah, apa jadinya disaat pulang kerja kondisi badan tidak fit (ngantuk dan sebagainya) bisa berakibat fatal.
Hari itu aku benar-benar ngantuk berat, sementara kondisi ruangan grafis seperti ini.
Sebuah keamanan dan kenyamanan tidur susah di dapat jika kondisinya masih seperti ini, padahal sebenarnya kalo kita bekerja niatnya bukan untuk tidur. Sementara istirahat atau tidur adalah dampak dari bekerja, mungkin berakibar capek dan terlalu banyak pekerjaan yang menumpuk.


Akhirnya aku punya akal, kulihat di sekitar ruangan ada gak kira-kira sebuah benda yang bisa untuk menutupi mukaku sementara aku bisa tidur dengan nyenyaknya. Tanpa publikasi, tanpa target bidikan..akhirnya kutemukan juga. Setengah jam mukaku masuk dalam ruangan "kedap suara" bagaikan menunggu datangnya bintang di tengah malam...sepi dan gelap. Menjadikan mata selalu beradu dalam gelapnya ruangan yang menutupi mukaku. Sungguh nikmat siang itu, setengah jam cukup untuk menetralisir rasa ngantukku.Badan tampak segar pikiran semakin dingin dan pekerjaan telah menyambutku lagi... Dan hasilnya bisa di lihat seperti gambar di atas. He..he..he...

Senin, 15 September 2008

Yang Tak Selalu Sama


Apa kabar kembar..akhir-akhir ini ayah tidak pernah menulis tentangnya...Ya..anakku selain Nasywa yang paling gede dan adiknya Nadira dan Nabila, si kembar yang juga sering berantem dengan alasan yang sepele dan standard banget untuk kategori anak kembar. Ada yang gara -gara rebutan pensil, baju yang ketukar dan banyak kejadian-kejadian yang membuat si kembar berantem. Berikut mungkin saya ceritakan pengalaman mempunyai anak kembar:

Hubungan dengan sang kakak.
Meskipun lahir dengan satu placenta atau orang bilang kembar identik, namun sifat dan watak Nadira dan Nabila sangat berbeda. Perbedaan sifat ini pula yang mempengaruhi pola hubungan si kembar dengan kakaknya (Nasywa). Sebelum saya menulis lebih lenjut tentang hubungan si kembar dengan kakaknya, sebaiknya saya uraikan dulu sifat yang berbeda ini.

Nadira:
sifatnya banyak omong, perhatian ke dalam/keluarga lebih besar, lebih dekat ke ayahnya (menurut saya pribaadi), patuh dan disiplin dalam hal mandi, tidur siang dan malam termasuk ketika buang air kecil/pipis, agak penakut/cengeng, perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan orang baru cenderung suka main di rumah.

Nabila:
Sifatnya banyak ngomong juga, tetapi perbendaharaan kata lebih banyak seperti seumuran anak SD, orangnya “tengil” suka iseng, lucu dengan kelakuannya, tidak cengeng, patuh tetapi kadang kurang disiplin seperti jarang tidak mau tidur siang, sehabis bangun tidur tidak langsung mandi dulu , gampang akrab dengan orang baru.

Dari beberapa perbedaan sifat di atas, kira-kira bisa ketebak mana yang lebih dekat dengan sang kakak? Jawabnya Nabila, karena dia gampang bergaul dengan orang baru. Sementara sang kakak (Nasywa) kadang ada temennya yang main ke rumah, kalau si Nadira lebih dekat ke bunda kadang juga malah suka main dengan mbak-nya (pembantu). Tetapi ketika mereka bermain di rumah bertiga, tentunya si kembar lebih “soul mate” dengan kembarannya, misal Nabila sedang berantem dengan kakaknya biasanya Nadira membela “kembarannya” begitu pula sebaliknya.


Hubungan sosial
Alhamdulillah saya mempunyai anak kembar, keduanya tidak merasa “kuper”, karena sejak awal saya sudah commit bahwa mereka harus bersosialisasi juga dengan teman mainnya di luar rumah. Dan saya yakin dampak “tidak kurang pergaulan” ini juga mungkin dari sang kakak (Nasywa), ketika kakaknya main di luar keduanya ikut main, begitupula ketika teman sang kakak (Nasywa) main di rumah si kembar akhirnya ikut bergabung juga. Ini mungkin si kembar masih punya kakak atau terlahir dengan urutan anak ke-2 dan ke-3. Entah apa jadinya seandainya Nabila & Nadira sebagai anak ke-1 dan ke-2, mungkin mereka cenderung keasyikan bermain di rumah berdua.
Katika kembar bermain di luar, keduanya tidak pisah dipisahkan. Dipastikan selalu bermain bareng jarang saya menemui Nadira bermain terpisah dengan Nabila ketika mereka bermain di luar rumah. Ini yang menjadi kekhawatiran saya, pernah ketika si Nadira & Nabila ikut lomba 17-an, mereka ikut lomba memasukan bendera ke dalam botol. Si Nadira masuk semi final semantara Nabila tidak , anehnya ketika mau di mulai itu lomba si Nadira tidak mau mengikuti lomba dengan alasan si Nabila tidak ikut lagi. Berbagai bujukan oleh panitia termasuk saya yang juga menonton tidak mau juga...akhirnya terpaksas Nadira tidak meneruskan lombanya alias diskualifikasi dengan alasan sepele...
Dari peristiwa di atas lantas saya berpendapat ternyata sudah benar-benar “soul mate” si kembar nih, tidak terpisahkan. Tetapi saya berharap kejadian di atas seharusnya tidak berpengaruh terhadap hubungan si kembar, seharusnya mereka mandiri dan tidak tergantung sesama kembarannya.

Berantem sesamanya
Apakah anda pernah melihat anak kembar sedang berantem? Tak ubahnya sama dengan anak-anak lainnya. Seru! sekaligus was-was, bagaimana tidak..ketika mereka berantem untuk masalah yang kecil ujung-ujungnya dengan cepat tangan menarik rambut kembarannya.

Biasanya mereka berantem karena rebutan pensil meskipun keduanya sudah memiliki satu-satu, baju yang tidak bisa di tukar dengan kembarannya, kadang juga keisengan Nabila yang selalu menggoda kakaknya Nadira. Disisi lain sifat Nadira yang agak manja dan gampang tersinggung sementara Nabila orangnya suka iseng. Keisengan ini terjadi ketika mereka berantem, Nadira seketika itu memukul badan Nabila, sementara Nabila sembari berucap..”he gak sakit.., he gak sakit..” akhirnya berkejaran tak ubahnya seperti harimau menangkap mangsanya, Nadira semakin emosi kadang sambil menangis melakukan “serangan” lagi ke Nabila sambil berucap..”he gak sakit.., he gak sakit..” di sertai tawa sambil mengejek.

Tetapi ketika Nadira semakin kencang tangisannya saya jadi semakin ngeri melihatnya..ujung-ujungnya ditariknya rambut Nabila akhirnya sebuah “pertempuran telah usai” dengan gegap gempita suara tangisan keduanya pecah di dalam rumah. Biasanya kalau saya atau istri melihat kejadian seperti ini langsung saya lerai.

Anak kembar memang kalau di lihat secara fisik orang lain mengatakan persis/mirip sementara saya dan istri sebagai orangtua kembar dengan mudah membedakan bentuk fisik Nadira dan Nabila. Kadang saya juga menasihati keduanya, bahwa anak kembar itu tidak boleh berantem karen aketika lahir si kembar juga “tidak berantem” dalam perut bunda.. Tetapi namanya juga anak kecil, malah mereka sering bertanya yang lucu-lucu, maklum Nadira dan Nabila baru berumur 3,5 tahun.

Selasa, 24 Juni 2008

Mbak Ayu pulang saja..



Tak seperti biasanya, selama ini saya kalo pas hari liburpergi bersepeda atau kalaupun di rumah hanya nonton tv, main sama si kembar, atau meneruskan baca Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Yang sudah sebual lebih belum selesai juga dibaca, karena memang belum sempat dibaca.

Minggu kemarin saya sendirian iseng-iseng bersih-bersih ruang kerja di rumah. Berbagai buku aku rapikan lagi, alat gambar ditata dimasukkan kedalam tempatnya. Kertas sketsa kasar beberapa ide komik saya kumpulkan. hampir setengah hari merapikannya, tanpa disengaja ada selembar tulisan tangan Nasywa yang menurut saya ditulisnya sudah agak lama, nampak lecek kertas itu, tulisannya sepertinya tidak menampakan sebuah kesungguhan untuk menulis indah. tetapi sebuah ungkapan emosional (saya melihat dari stroke goresan garisnya, wah seperti pengamat seni saja).

Isi tulisan Nasywa singkat namun mencurahkan segala ungkapan atau kekesalannya selama ini. "Mbak Ayu pulang saja jangan di sini lagi", inilah tulisan yang aku baca di selembar kertas yang di bikin Nasywa. Sebenarnya saya tahu, mungkin juga nyonyahku sampai akhirnya Nasywa atau bisa juga Kembar merasakan waktu itu.
Ceritanya begini, mbak Ayuk itu sebenarnya pembantu saya yang telah keluar kurang lebih 6 bulan yang lalu. Memang saya agak kaget juga ketika dapat pembantu (maaf bukan maksud merendahkan) yang tidak begitu suka sama anak kecil. Jadi selama itu komunikasi antara Mbak Ayu (memakai bahasa Nasywa dan si kembar) dengan anak saya tidak nyambung. Anak kecil suka diacak ngobrol atau bermain, sementara mbak Ayu cenderung malah diam, bahkan tidak pernah ngobrol sama anak kecil. Ini yang membuat saya juga merasakan sepertinya Mbak Ayu kurang tepat untuk menjadi "partner"ny anak-anak. Sudah begitu tanggung jawab dan hasil kerjanya biasa saja, bahkan malah saya yang sering bangun pagi duluan, sementara pekerjaan buat Mbak Ayu masih banyak (Tahu kan kalau pagi betapa repotnya, pekerjaan rumah tangga). Bahkan saya sering ngebanguni dia..Wah aneh ini, begitu yang kurasakan dengan pembantu satu ini.

Mungkin dia (Mbak Ayu) tahu atau mungkin tidak niat bekerja juga..akhirnya tak berapa lama minta pamit ke nyonyahku. Tidak kaget memang, karena jauh hari saya dan nyonyah sudah tahu gelagatnya. Dan nasyawa dan kembar cs tidak merasakan menyesal atau menangis ketika mbak Ayu pergi meninggalkan rumah. Fiuh..memang susah mencari pembatu yang ideal..

Rabu, 11 Juni 2008

wah..ngeri juga!

Yang berbahaya dilingkungan kita;
>
> 1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT , etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.


2 . PENGGEMAR SATE
Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.


3. UDANG DAN VITAMIN C
Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.


4. MI INSTAN
Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari . Akhirnya dia menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.


> 5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung " makanan.
Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung dengan makanan . Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

> A. Kertas .

Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah) yang sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal (Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia , timbal masuk melalui saluran pernapasan atau ngan kita. pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal , hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit) & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal, memang susah-susah gampang.
Banyak makanan jajanan seperti pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb. Sebagai usaha pencegahan , taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

> B . Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan
Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.


(Dari berbagai sumber)

Jumat, 30 Mei 2008

Hari ini,1101 hari umur si kembar


Sekitar bulan maret 2005
Waktu itu saya baru pulang kampung, tiba tiba ada SMS masuk yang isinya sangat membikin aku gembira sekaligus was-was. “Mas tadi aku di USG anak kita besok kembar..bagaimana kabar bp/ibu di solo..”, begitulah isi sms tersebut. Langsung saja aku konsultasikan ke orang tua, beliau bilang memang di keluarga kita ada keturunan kembar. Tak lama kemudian aku menghubungi via telepon bulik dan sepupu saya yang kebetulan mereka punya anak kembar juga. Isi pembicaraannya tak lepas dari masalah anak kembar, mulai dari mengandung sampai merawatnya. Ada satu hal yang menarik dari beberapa pembicaraan tersebut, bahwa punya anak kembar itu tidaklah harus diistimewakan dibandingkan dengan anak yang lainnya. Biarkan mereke berkembang secara wajar. Masukan dari bulek yang menurut saya sudah “berpengalaman” mengurus anak kembar hampir 22 tahun (karena saat ini anak tersebut sudah berada di bangku kuliah), sedangkan dari sepupu saya anak tersebut sudah berumur sekitar 3tahun. Kiranya bisa menjadi bahan pertimbangan untk mendidik calon anak kembar saya di masa yang akan datang.


Masa awal kehamilan yang menakjubkan
Seperti biasanya bagi seorang ibu awal -awal masa kehamilan disertai dengan muntah-muntah, begitu juga dengan istri saya. Sebenarnya usia kehamilan dari 1 sampai menginjak 7 bulan tidak ada tanda-tanda mencurigakan dalam kandungannya. Kendatipun di usia kandungan tersebut aktivitas istri saya berjalan normal bahkan bisa dikatakan lebih. Karena waktu itu disamping disamping bekerja ada juga kuliah ekstension dengan waktu yang sangat padat dari hari Senin sampai Sabtu, kampus yang terletak di Rawamangun membuat istri saya yang sedang mengandung terasa semakin berat, kesibukan semakin bertambah disertai usia kandungan yang bertambah pula. Ini bisa saya bayangkan dengan jarak Cibubur - Rawamangun yang tidaklah dekat, sementara alat transportasi terkadang naik angkot, naik sepeda motor kadang juga saya antar naik mobil. Aktivitas tersebut dilalui setiap hari akhirnya sampai rumah sudah capai, suatu ketika ada berita yang membuat saya kaget. Waktu itu saya sedang di kantor ada informasi melalui radio ada kecelakaan di sekitar pintu tol taman Mini. Tak ada firasat apapun dalam diri saya waktu itu, tak lama kemudian saya dihubungi istri, bahwa ternyata peristiwa yang diberitakan di radio tersebut salah satu penumpangnya adalah istri saya. Astagfirullah!. Langsung saja saya meluncur dari kantor menuju RS UKI Cawang, dan alhamdulillah istri saya selamat, hanya menderita memar bagian tangan kirinya sementara baju dan celana panjang banyak terkena darah dari penumpang lain.
Ada yang menarik dari cerita diatas, saat itu istri saya dalam keadaan hamil usia kandung sekitar 5 bulan. Saya bisa membayangkan bagaimana syok istri saya setelah kejadian tersebut. Dan yang aneh lagi dalam kandungan tersebut terdapar 2 janin (2 calon bayi kembar) yang waktu itu tidak diketahui oleh istri dan saya. (Kehamilan dengan 2 janin dalam 1 kantung diketahui setelah usia kandungan 7 bulan melalui USG).Melalui pertolongan-Nya istriku dan calon bayi yang dikandungnya alhamdulillah sehat dan selalu rutin kontrol tiap bulan.
Setelah kandungan menginjak usia 7 bulan dan diketahui ada 2 janin dalam kandungannya. Aktivitas istri saya berubah 180 derajat. Apa jadinya jika kehamilan kembar diketahu saat usia kehamilan masih muda, mungkin saya atau istri akan memutuskan utuk berhenti sementara kuliah. Ada yang berubah drastis dalam diri istri saya saat itu. Dalam kegiatan dan aktivitas istri saya ekstra hati-hati, begitu juga dengan saya. Setiap hari saya mengantar jemput terkadang menunggu seharian disaat sedang kuliah. Ini semata untuk menjaga kondisi istri dan bayi yang dikandung dalam keadaan normal sampai melahirkan.

Selamat datang si kembar
Menginjak usia kehamilan 7 bulan semakin terasa hentakan (mungkin tendangan) dari janin dengan arah berlainan. kadang diatas, disamping kir1 atau kanan yang gerakan tersebut bisa dirasakan oleh tangan kita disekitar perut sang ibu. Bagi saya masa -masa kehamilan saat itulah kita harus ekstra hati-hati.selama menginjak usia kehamilan semakin tua kontraksi gerakan bayi semakin kuat, sementara kontrol tiap bulan seperti biasa tidak ada masalah yang dialami. Ketika kontrol bulanan ke dr. Satria Alam Pohan (dokter spesialis kandungan RS Pasar Rebo) beliau menyarankan sekitar 1 bulan lagi usia kandungan sudah cukup umur. Kemudian saya berkonsultasi berbagai permasalahan tentang bayi kembar dan persiapan apa saja yang diperlukan. Mungkin masukan dari dr. Alam yang menurt saya “biasa-biasa saja” karena sebelumnya informasi tentang bayi kembar terus saya cari dan baca dari internet, saya pun tidak panik atau stres, semua saya hadapi seperti adanya, begitu pula dengan istri saya.
Hari berjalan waktu semakin cepat, disaat usia kelahiran kurang dari 2 minggu dan sesuai jadwal kontrol rutin. Akhirnya saya dengan istri berangkat ke RS Pasar Rebo, seperti biasanya setelah diperiksa dr. Alam memanggil saya, beliau mengatakan bahwa usia kandungan sudah cukup untuk “dilahirkan” dengan menggunakan kelahiran caesar. Saya tidak kaget mendengar istilah kelahiran caesar karena anak saya yang pertama menggunakan teknik kelahiran ini dan kebetulan ditangani oleh dr. Alam juga. Setelah menentukan jadwal operasi caesar kami pun menyiapkan perlengkapan yang akan dibutuhkan.
Menunggu semalam di ruang Teratai 616 RS Pasar Rebo, Senin, 22 Mei 2005 merupakan masa-masa yang menegangkan karena sekitar pukul 10.00 WIB besok paginya operasi Caesar akan dimulai. Saya menunggu dengan cemas sekaligus bahagia karena dalam hitungan menit peristiwa besar akan terjadi bagi istri maupun saya. Sekitar pukul 10.20 WIB handphone saya berdering langsung saya angkat, ternyata telepon dari Bang Guntur (seorang anestesi yang ikut membantu jalannya operasi istri saya yang kebetulan masih saudara).”Rud..selamat ya..cewek lagi nih...”.Puji syukur kepada Allah saat itu juga langsung terucap, samar-samar terdengar tangisan kedua bayi kembar yang selama ini saya nantikan.Beberapa menit kemudian kemudian handphone berdering lagi, akhirnya saya disuruh masuk untuk melihat kedua bayi tersebut, padahal menurut aturan belum diperbolehkan oleh rumah sakit.
Ketika melihat kedua bayi di dalam box seketika itu juga air mata saya menetes, karena ukurannya yang bayi kecil dan masih terlihat jelas sisa darah (saya tidak tahu darah atau bukan) masih menempel di telinga dan sebagian rambut yang masih basah kedua bayi tersebut.Tak lama kemudian istri saya terlihat masih sadar berbaring di tempat tidur dorong, dan ternyata dalam operasi caesar tersebut istri saya masih setengah sadar sampai bayi G1 diangkat masih bias terdengar jelas. Karena begitu operasi selesai istri langsung menanyakan kondisi bayi kepada saya. Dengan lengkingan suara keras saya amati keduanya sambil meneteskan air mata, setelah itu saya lafalkan adzan di telinga kanan dan iqomah di telinga kiri. Akhirnya penantian yang panjang telah usai kecemasan pun telah berakhir, tinggal menunggu tangisan bayi sepanjang pagi hingga malam menghiasi suara di rumah.

Masa menyusui
Melihat kondisi istri dan bayi kembar yang cukup sehat hati saya semakin tenang, walaupun saat itu si kembar sudah berada di dalam box penghangat layaknya seperti bayi normal biasa.Dari sekian banyak bayi yang berada di ruang bayi tersebut hanya si kembar saja yang gampang dibedakan karena mereka berdua dalam satu box. Pada saat dilahirkan berat badan bayi tersebut 1,9 kg dan 2,3 kg betapa kecil bentuk badan si kembar sampai ada saudara mengatakan “Gak papa walupun bayinya segede botol kecap yang penting sehat..” , saya selalu berdoa semoga kondisi kesehatan bayi dan istri selalu sehat.
Kamar no. 616 ruang Teratai hari itu semakin banyak yang datang untuk membezoek sementara kondisi istriku tampak sehat sesekali istri diperbolehkan menengok si kembar di ruang bayi untuk menyusui. Seperti biasanya masa -masa menyusui istri saya sangat rajin dan telaten, tetapi lama kelamaan ASI yang ada jumlahnya tidak banyak, berbagai macam telah diusahakan baik minum pil lancar ASI atau makan sayur-sayuran untuk memperlancar ASI. Akhirnya saya berkonsultasi ke dokter, beliau bilang mungkin istri saya stres, cemas atau trauma, tetapi saya amati istri dalam keadaan senang dengan kelahiran si kembar dan dalam kondisi sehat. Selang dua hari akhirnya si kembar bisa digabung di ruang Teratai 616 yang menurut saya ruangan itu cukup dingin dan belum siap untuk bayi, tetapi setelah saya berkonsultasi, dokterlah yang memberi saran asal suhunya standard selain itu agar ikatan emosional antara bayi dan ibu semakin dekat.
Saya amati pergelangan tangan si kembar distu tertera Gemelli 1 dan Gemelli2
Hampir sebulan istri saya menyusui sengan ASI tetapi bukanya semakin banyak yang keluar melaikan semakin berkurang akhirnya semakin sering menggunakan susu formula. Semenjak itu ASI tidak keluar sama sekali dan si kembar menyusui dengan susu formula, setelah saya amati ternyata semenjak kelahiran anak pertama memang istri saya tidak menggunakan ASI karena memang tidak keluar banyak.

Gaya hidup multi ekstra
Mempunyai anak kembar tentunya lain dalam soal biaya, mengasuh dan membesarkannya dibanding dengan anak biasa. Anak kembar lebih banyak biaya yang kita keluarkan karena bagaimanapun juga kita harus mengeluarkan dua kali lipat. Tetapi menurut saya tidak semua pemenuhan kebutuhan si kembar harus serba ekstra, ada beberapa bagian yang kita perlakukan biasa saja. Satu yang tidak bisa ditunda dan tidak bisa tahan adalah kebutuhan susu, karena berat bayi kembar lebih kecil dibanding bayi biasa maka kebutuhan susu formula harus sesuai dengan kebutuhan bayi. Hal ini yang membuat saya agak kaget, karena susu formula untuk bayi kembar “cukup” mahal dibanding susu biasa.
Mengenai perlengkapan lainnya saya usahakan satu bayi untuk satu tempat (mis. kereta bayi) tetapi ada juga satu tempat untuk mereka berdua (mis. box tidur bayi, bak mandi).Pakaian bayi sejak awak saya sudah sepakat sama istri bahwa seandainya kita membeli baju harus lebih tetapi dengan motif dan warna dibedakan. Sejak awal saya sudah berprinsip bahwa keseragaman membuat kita menjadi monoton tidak ada variasi dan merasa ketergantungan karena mempunyai kesamaan, maka saya usahakan untuk dibedakan sejak awal.

Si kembar yang tidak kembar
Awal - awal kelahiran si kembar selain direpotkan dengan tangisan dan rengekan satiap hari juga direpotkan oleh bentuk dan kondisi fiisik si kembar. Ketika mereka digabung di ruang Teratai 616 (bersama dengan si ibu) yang pertama saya amati adalah membedakan bentuk dan ciri -ciri fisik yang membedakan si kembar, ternyata ada perbedaan -perbedaan yang membuat saya bisa sedikit lebih bisa membedakan salah satunya G1(gemmeli 1) bentuk muka agak bulat, kepala begitu juga agak simetris, sementara bayi G2 bentuk muka agak panjang, sementara bentuk kepala kurang rata dibelakang (peang). Salah satu yang sangat membedakan dari kedua bayi tersebut adalah di bagian lengan kanan G2 terdapat tahi lalat yang apabila tidak memakai baju bisa terlihat. Hampir semua bahkan termasuk istri saya, di hari-hari pertama kelahirannya masih susah membedakan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kondisi wajah bayi yang masih labil bisa berubah bentuk wajahnya lama kelamaan bisa juga kita membedakan si kembar. Ada hal yang sangat menarik ketika mereka pulang dari rumah sakit yaitu bagaimana membedakan sementara bentuk badan mereka , akhirnya saya tandai G1 dan G2 dengan gelang plastik di kakinya. G1 memakai gelang warna merah dan G2 memakai gelang warna putih hampir sebulan lebih mereka berdua memakai gelang tersebut, akhirnya saya ganti yang lebih permanen dengan memakai anting yang saya bedakan G1 memakai anting polos sedangkan G2 memakai anting yang ada bijinya (bulat) bahkan sampai sekarang G1 dan G2 masih memakai anting tersebut.
Sampai saat ini saya dan istri sudah bisa membedakan si kembar langsung tanpa harus melihat antingnya, tetapi ketika saya jarang bertemu, mis. sehabis pulang dari kantor, harus kita amati dahulu baru bisa membedakanannya. Banyak pertanyaan dari temen dan tetangga yang hampir sama, jangan -jangan kedua orangtuanya belum bisa membedakan anaknya, tetapi saya dengan yakin bisa jawab “bisa!” karena saya sudah biasa sementara orang lain jarang bertemu.

Haruskah bernama sama?
Pada prinsipnya anak kembar itu mempunyai jiwa dan sifat yang berbeda keduanya akan berpisah tatkala mereka menginjak dewasa dan berjalan dengan kehidupannya masing -masing. Tetapi banyak orangtua yang selalu memberi nama yang hampir sama ketika mereka mendapatkan istrinya lahir dengan anak kembar, sah-sah saja ini mungkin karena ungkapan rasa kegembiraan kedua orangtua tersebut dan wajar bila akhirnya mereka memberikan nama yang hampir mirip. Menurut saya pribadi pemberian nama anak kembar yang hampir sama tidak saya khawatirkan dan wajar-wajar saja, justru mempunyai nilai lebih dan memberi ciri khas pada anak tersebut. Orangtua pasti menginginkan atau memberi nama kepada anaknya dengan harapan nama tersebut bisa membawa makna, langkah dan harapan yang baik kelak dikemudian hari. Anak saya mempunyai nama yang hampir sama pula G1 dengan nama Nabila Rusyifaa Dewani yang berarti anak yang berharga/jarang ada berhati mulia sedang G2 dengan nama Nadira Rusyifaa Dewati yang berarti anak cerdas yang terselubung kemuliaan.
Sebagian orang berpendapat mempunyai nama yang hampir sama bisa menimbulkan ketergantungan suatu saat, tetapi kalau saya berpendapat lain bahwa ketergantungan anak bukan dari pemberian nama yang hampir sama tetapi bagaimana cara mendidiknya, pola pengasuhan serta kebiasaan orang tua yang selalu menyamakan/keseragaman pada si kembar.Bisa saja kita bikin beda nama anak kembar walaupun kita memberi nama anak kembar tersebut hampir sama. Misal anak G1 kita panggil nama depannya sedang anak G2 kita panggil nama tengah atau nama belakangnya. Dari pangilan sehari-haru\i yang sudah beda ini saya yakin berpengaruh pula terhadap si kembar. “Apalah artinya sebuah nama..” begitu menurut Shakespeare. Dan perlu digarisbawahi bahwa “anak kembar itu beda tetapi disisi lain ada pula kesamaannya”, mereka boleh jadi secara fisik sama tetapi sifat dan tingkah lakunya beda, dan sampai sekarang saya selalu tidak menyamakan si kembar, mulai dari baju sampai tempat tidur yang selalu dipisah secara bergantian..

Repotnya mengurus si kembar
Mempunyai anak satu saja repot apalagi dua anak sekaligus, begitulah kata sebagian orang. Banyak factor yang membikin kita merasa repot tergantung dari anak ke berapa ketika anak kembar tersebut lahir. Sebuah keluarga bisa dikatakan sempurna ketika mereka mempunyai anak dan setiap keluarga tentu mempunyai batasan atau kriteria sendiri tentang berapa jumlah anak yang ideal bagi keluarga mereka. Ada yang mengatakan sebuah keluarga idealnya mempunyai anak dua adapula yang mengatakan tiga. Nah apabila kehadiran anak kembar tersebut mungkin anak yang pertama dan kedua dari sebuah keluarga mungkin tidak begitu repot jika dibanding dengan anak kembar yang kehadiran dalam keluarga itu sebagai anak yang kedua dan ketiga atau ketiga dan seterusnya, saya yakin bagaimana repotnya kedua orangtua tersebut.
Hal inilah yang membikin saya merasa kewalahan ketika mengurus anak kembar, karena perlu diketahui bahwa kehadiran anak kembar dalam keluarga saya adalah anak yang kedua dan ketiga, sedang anak yang pertama masih berusia 5 tahun ( Taman Kanak-kanak). Bisa saya bayangkan bagaimana repotnya mengurus ketiga anak tersebut sementara anak yang pertama masih belum bisa mandiri. Dan anak pertama sangat mempengaruhi kondisi dari perkembangan adiknya (si kembar) termasuk masalah kesehatannya.
Saya sering mengamati kenapa si kembar sering sakit atau gampang sakit ternyata hampir dipastikan penyebab sakit si kembar selalu berasal dari anak yang pertama, kalau anak pertama sudah sakit saya selalu berusaha mengisolasi dia dengan si kembar agar penyakit/virus tersebut tidak menular kepada si kembar. Tetapi sering usaha ini sia-sia, namanya anak kecil akhirnya sampai juga penyakjit tersebut ke si kembar, akhirnya kita direpotkan karena ketiga anak tersebut menjadi sakit semuanya.
a.Strategi memberi makan
Mempunyai anak kembar selain cara mengurusnya yang repot, ternyata mempunyai pola makan yang unik disbanding dengan anak-anak lain.

Jumat, 16 Mei 2008

Pinggang pegal nafas mau putus


Hampir seminggu ini kita hanyut dalam gegap gempita sebuah perhelatan olahraga, yang menurut saya ini moment yang tepat disaat-saat lagi memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional. Bulu tangkis. Siapa yang tak kenal dengan olah raga ini, selain sepak bola, Dikenal juga dengan istilah badminton, bangsa kita sudah mengenal olah raga ini mungkin sejak awal kemerdekaan, namun yang jelas ketika pertengahan tahun 50 Indonesia sudah mengikuti bahkan sempat menjadi juara dunia. Masih ingat dengan Ferry Sonevile? Mungkin salah sataunya dari sekian banyak pahlawan bulu tangkis pada jaman itu, dan saya sendiri hamper pasti tidak tahu siapa-siapa pejuang bulutangkis di masa itu.Karena memang rentang waktu yang cuku panjang, setahu saya mungkin seorang Rudy Hartono yang sempat menjadi juara dunia All England 7 kali. Dan masih ada lagi para legenda bulutangkis di era 70-an yang salah satunya Liem Swie King, Cun Cun, Johan Wahyudi, Cristian Hadinata, Ade Chandra dan masih banyak lagi.

Bulu tangkis mungkin sudah lekat di hati saya, karena memang saya diperkenalkan dengan olah raga ini semenjak kelas 2 SD, dimana waktu itu saya dan kakak sempat diajak setiap minggu pagi main bersama beliau. Maklum bapak memang hobby main bulu tangkis bahkan tetangga mengatakan bahwa bapak sempat juara kampung di masa itu. Ya mungkin dimasa tahun 60an, dan adik bapak juga yang menceritakan mengapa nama saya itu Rudy. Karena memang di masa tahun 60 akhir sampai 70 awal Rudy Hartono menjadi idola dikalangan pemain bulu tangkis di tanah air kita pada masa itu. Mungkin inspirasi beliau yang memang suka bulu tangkis maka begitu anak kedua lahir (saya) memakai nama Rudy. Terakhir bapak menepok raket tahun 2005 ketika pas menengok cucu ke Jakarta, waktu itu saya kebetulan lagi main bulu tangkis kemudian beliau kepingin ikut. Niatnya sih sekedar melihat saja, namun melihat saya dengan asyiknya main akhirnya beliau ikut juga. Namun kali ini saya melarangnya untuk bermain dalam arti mencari point, karena usia sudah hamper 70 tahun. Dengan “tepak tepok” bulu tadi, akhirnya beliau senang meskipun sekedar mencari keringat.

Kembali ke laptop!!
Setiap hari selasa saya selalu rutin mengikuti kegiatan olah raga bulu tangkis yang deselenggarakan di kantor, hari kemarin serasa lain dengan hari-hari biasa. Karena memang pada hari-hari biasa peserta juga banyak, paling satu partai juga sudah cukup. Selasa kemarin saya sempat bermain 2 partai, yang kali ini kebetulan lawan seimbang, saya berpasangan dengan Yana (Produksi). Di partai pertama saya bermain total, karena memang bermain 1 kali game saja sudah cukup.Kali ini saya memang tipis30 - 28 (menggunakan hitungan versi lama namun point angka sampai 30) akhirnya Dimas Tommy(HRD) dan Yedi (GA) saya paksa untuk menyerah. Mengingat pemain tidak begitu banyak kali ini saya bermain 2 partai, set pertama sudah berasa betapa berat saya memukul shuttle cock, apalagi untuk mengejar bola. Di partai kedua akhirnya saya juga berhasil mengkandaskan lawan. Kali ini lawan adalah pasangan pertama saya, Yana (Produksi) dan Dimas Tommy (HRD) sementara pasangan saya Pak Zaenal (satpam) kalii ni dengan skor cukup lumayan 30 - 23. Sebuah permainan yang cukup melelahkan. sebenarnya di olah raga ini saya biasa-biasa saja sih, bahkan tidak punya prestasi satupun. Tidak seperti orangtua saya. Tetapi karena saya suka dengan olahraga ini dan mungkin terinspirasi dari semangat tim Thomas dan ber kita, sampai akhirnya terbawa juga emosi dan semangat mengalahkan lawan dalam permaianan/pertandingan pada hariSelasa kemarin. Meskipun itu hanya bermain dengan lawan se kantor.

Tetapi disaat bermain ini tiba-tiba pikiran saya jadi melayang ke arah pertandingan bulu tangkis piala Thomas dan Uber Cup. Dalam hati, seandainya saya ini pemain Thomas Cup mungkin seperti ini barangkali perjuangan para pejuang bulu tangkis kita memperebutkan sebuah juara (merebut piala). Nafas serasa putus, jantung berdegup kencang, maunya pingin menang, nilai/skor pertandingan masih belum juga genap angka 21 sementara punggung juga sudah mulai terasa pegel, apalagi kalau bola pas netting tipis. Serasa deh itu pinggang. Coba bayangkan dengan kindisi fisik ini? Saya jadi benar-benar merasakan apa yang dialami oleh Taufik Hidayat cs dalam merebut piala Thomas dan Uber Cup kali ini, cukup berat! Tetapi dengan semangat dan keinginan toh akhirnya tim bulu tangkis kita bias mencapai ke babak semi final untuk tim Thomas sementara tim Uber Indonesia lebih dari cukup target yang dibebankan. Karena tim Uber hari ini (Sabtu) akan bertanding dengan tim dari Negeri Tirai Bambu. Tentunya sebuah perjuangan yang tidak begitu mudah untuk menaklukkannya, saya yakin dengan tim Uber kita. Susi Susanti selaku Manajer Tim Uber kita saya yakin pasti punya perhitungan lain dalam menghadapi Cina kali ini.

Kita tunggu saja pertandingan malam nanti,apakah kita mampu mengalahkan tim raksasa Cina, ibarat David vs Goliath. Sebuah pertarungan yang tidak seimbang. namun kalau Tuhan berkehendak lain..apa daya. Mungkin tahu karena kita sedang merayakan 100 tahun Kebangkitan Nasional. Saya kira sebuah event yang pas disaat prestasi olahraga bulu tangkis Indonesia mulai menurun. Ok! semoga tim uber kita bias merebut Piala Uber. “Piala yang lepas ayo di uber!”. Sebuah slogan yang tidak mudah untuk untuk meraihnya.

Jumat, 09 Mei 2008

Empat Puluh Kilometer yang Melelahkan


Hampir setiap hari saya disibukkan oleh beberapa aktivitas yang cukup melelahkan. Kadang setelah sampai di rumah tinggal naruh badan saja untuk beristirahat. Load pekerjaan di kantor sih memang tidak begitu banyak, biasa biasa saja. Yang cukup menguras tenaga adalah beberepa pekerjaan diluar kantor yang membikin kita capek. Kadang kita harus bertemu klien disaat deadline atau jam kerja kantor. Ini yang cukup menguras tenaga, bagaimana mensiasatinya agar tidak bentrok. Alhasil sampai sekarang masih “fine-fine” saja. Tetapi ada efek dalam blog ini, yaitu kekosongan posting mulai dari akhir Maret sampai hari ini saya menulus (Meil). Tapi menurut saya gak masalah..toh keinginan menulis tetap sebagai ungkapan pribadi sama saja saya yang pingginya setiap hari 1 lember sketsa di atas kertas tentang apa yang terjadi pada hari ini, atau minimal seminggu coretan itu bias berarti untuk saya pribadi.

Minggu kemarin sebenarnya saya bias agak lega untuk beristirahat di rumah, setelah sabtunya hamper seharian saya bersepeda “cross country” yang di mulai dari rute Buperta Cibubur – Bantar Gebang – Cikeas, yang menempuh total jarak sekitar 40 km. Dengan semangat 45, alhamdulillah sampai di rumah dengan sepeda dan badan penuh lumpur alias kotor semua. Karena memang kondisi waktu itu sehabis hujan, untung nyonyah pas lagi tidak ada di rumah, jadi hanya si kembar dan Nasywa saja yang sempat “menertawai” saya dengan kondisi badan saat itu. Hampir seharian hari sabtu kemarin saya asyik sendirian berinteraksi dengan sepeda, karena sampai di rumah jam 15.30 tidak serta merta langsung ngobrol/bermain dengan anak-anak, melainkan langsung mencuci sepeda. Memang kadang ego manusia lebih tinggi sampai-sampai hobby mengalahkan segalanya. Sampai mau manghrib baru selesai mencuci sepeda..toh juga masih ditemani oleh nyonyah dan ketiga buah hatiku.

Malamnya saya berpikir dua kali, dan berjanji dalam hati. Besoknya saya akan memberi waktu khusus untuk keluarga, setelah kemarin saya tinggalkan hamper seharian untuk sebuah hobby. Hari minggu akhirnya si kembar dan Nasywa senang bermain perosotan di Cibubur Junction setelah dari pagi sampai siang saya berkutat DRS (Di rumah saja) dengan membaca bacaan ringan.
Hidup harus seimbang, hobby atau olah raga memang perlu tetapi kumpul dengan keluarga juga penting. Itulah yang selama ini saya usahakan agar dalam satu minggu minimal ada waktu-waktu khusus untuk keluarga.Sorry saya potong tulisan ini…karena si kembar ingin bermain dengan saya….

Salam!

Kamis, 08 Mei 2008

Cat Mowilex dan putihnya Danalux


"Apa yang menjadikan kamu merasa capek dan bosan?" Masih ingat kata-kata ini terucap ketika saya masih duduk di bangku SMA, siapa lagi kalau bukan ayah saya, yang selalu memberi spirit dalam hidup saya. Pertanyaan tadi terus terang susah untuk menjawabnya. Karena memang waktu itu masa dimana antara hobby dengan belajar sangat bertentangan. Keduanya tidak bisa disatukan dalam kepalaku/pikiranku, karena saya lebih suka menggambar dari pada belajar. Inilah yang membuat orangtua agak sedikit pusing, untungnya masukan tadi bisa saya terima dan mencoba untuk mengubah kebiasaan yang tidak benar tadi. Tadinya yang malas belajar bisa sedikit berubah untuk belajar dan mengurangi hobby menggambar. Maklum karena waktu itu saya suka menggambar kartun, atau bisa dikatakan lagi suka-sukanya nggambar kartun, karena memang waktu itu sering mengirimkan karya kartun ke beberapa media cetak. Lumayan juga sih honornya, bisa buat untuk beli alat gambar rapido dan tintanya.

Kembali ke pertanyaan orangtua saya tadi, akhirnya saya nyerah tidak bisa menjawab. Akhirnya beliau berkata, "Rud, kalau kamu kerja karena kamu senang enak kan? Sepertinya berat atau capek itu hilang karena kamu menikmatinya".Mendengar jawaban tadi saya berusaha untuk mengerjakan tugas saya sebagai pelajar, yaitu belajar bukan malah menggambar. Toh akhirnya, sampai saya lulus SMA dengan NEM (Nilai Ebtanas Murni) tidak mengecewakan orangtua, dan beliau pasti tahu apa yang saya inginkan setelah tamat SMA. Melanjutkan kuliah di seni Rupa!!!

Hari ini, sembilan belas tahun lalu...kegiatan menyalurkan hobby masih tetap berlanjut. Yang membedakan hanya grafik tingkat keseriusan sepertinya sudah agak berkurang. Maklum karena kesibukan juga karena sudah capek ketika pulang dari bekerja. Namun pada hari-hari libur kadang saya paksakan untuk berkarya, meskipun hanya sekedar sketsa. Beberapa lukisan di atas sekedar mengisi kekosongan saja. Aliran bisa bermacam, tetapi saya lebih senang aliran mirip Heri Dono atau Eddie Hara. Naif, tanpa beban tetapi tidak menggurui. Karena keisengan saya pernah minta ijin untuk menggambar mural di tembok di wilayah lingkungan rumah saya. Maksudnya bahwa seni tidak untuk saya sendiri, semua orang boleh bebas mengekspresikannya, dengan modal cat Mowilex dengan background Danalux putih, saya mulai kegiatan "kerja bhakti" melukis tembok, alhamdulillah antusias warga tidak lah mengecewakan,sebuah proyek seni untuk rakyat telah berjalan. Sampai sekarang hasilnya masih terlihat, meskipun hampir 2 tahun gambar tersebut menghiasai lingkungan saya.

"Apa yang menjadikan kamu merasa malas dan bosan Rud?...seandainya pertanyaan ini muncul lagi, pasti saya jawab dengan keras, "Kerja yang tidak ikhlas dan tidak saya senangi!"

Rabu, 07 Mei 2008

"Enggak ah..ada kumisna!"


Sepertinya tak ada hari yang terlewatkan disaat-saat aktivitas semakin hari terus bertambah. Tak terasa hari sudah mulai baru lagi di awal bulan, sementara bulan sudah mau berada di tengah-tengah tahun. Tak terasa pula ketiga buah hatiku juga sudah mulai beranjak dewasa, masih ingat dalam ingatan, baru kemarin Nasywa ulang tahun yang ke-7 sekarang gantian si kembar Nadira dan Nabila yang mau ulang tahun ke - 3. Sebenarnya si kembar tidak banyak tahu tentang ulang tahunnya, tetapi sebagai orangtua kita juga pingin kalo mereka ingin merayakannya walaupun dengan cara yang sederhana. Kalo saya sendiri dan nyonyah pingin sih cuman makan malem bareng sama pakde dan budenya lesehan di Pondok Laras, toh juga sudah berapa lama kita jarang makan malam di sana.

Kembarku, sekarang mereka sudah bisa main berdua. Main sepeda berboncengan dengan kakaknya, begitu pula Nasywa kadang sering becanda dengan adiknya, kadang sampai kelewatan yang membuat Nabila selalu menangis. Namanya juga anak kecil. Menginjak umur yang ketiga ini makin terlihat banyak perbedaan yang ada pada diri si kembar. Si Nabila paling gak suka makan/minum asem-asem. Sementara Nadira kebalikannya. Nadira suka main sepeda sementara nabila lebih suka main masak-masakan sama si Nasywa kakaknya. Nabila suka becanda, dan juga suka "tengil" kelakuannya tetapi jarang tidur siang, sementara Nadira gampang ngambek tetapi selalu tepat waktu baik bobo siang ataupun mau mandi pagi & sore.

Keduanya mmepunyai semacam "keywords" untuk mengatakan sesuatu atau sekedar becanda dengan kakaknya, "sikopat-sikopat", "obli-obli", "bios" ada lagi "samaa dong..", kata-kata ini hampir menghiasai setiap harinya. Saya tidak mengerti arti dan maksud dari kata-kata ini, mungkin ini "bahasa" mereka berdua. Kalo kata terakhir mungkin karena keduanya memiliki kasamaan (karena kembar) termasuk kadang pakaian, maka sering mereka berdua bilang "..samaaa dong..!". Yang paling lucu mungkin si Nabila, pernah suatu saat saya menanyakan ke dia.

Ayah: "Bila mau ke solo gak?"
Nabila : "Mau dong!"
Ayah : Kalo ke solo maunya naik apa?
Nabila : Nabila kalo ke solo maunya naek mobil ah..
Ayah : Terus naik apa?
Nabila : Nabila gak mau naek pecawat..gak bisa tuyun.. kan di atas teyus..

Mendengar jawaban ini saya baru ngeh, karena selama ini saya dan nyonyah selalu memperlihatkan kalo pas pesawat terbang di udara selalu bilang ke si kembar. "Kembar itu ada pesawat tuh..". Otomatis si kembar selalu mendongak ke atas sambil melihat pesawat terbang. Jadi dalam pikiran mereka mungkin pesawat terbang tidak pernah/bisa turun.

Ayah: Kembar...ayah mau kerja nih..
(Keduanya menghampiri ke saya sambil mencium tangan saya)
Ayah: Ayah berangkat dulu ya..cium dulu dong!
Nabila : 'Enggak ah! Ayah ada kumisna..(kumisnya)
Ayah : Emang kenapa?
Nabila: Nabila gak mau..kumis ayah geyi (geli)..
Mendengar jawaban tadi saya langsung ketawa sendiri....

Dasar anak kecil.......
Sekarang suasana rumah semakin ramai, dengan omongan ketiga buah hatiku ini. Sepertinya rasa capek menjadi hilang disaat beban kerja semakin berat, dengan hadirnya canda tawa dengan ketiga buah hatiku ini.

Kamis, 24 April 2008

Motor butut jago ngebut




Minggu -minggu ini saya ke kantor jarang naik motor kesayangan ini, bukannya kenapa. Maunya sih pingin ngirit tetapi mungkin juga karena umur motor sudah mau mendekati kepala satu (10 tahun). Sekarang sudah mulai banyak kerusakan di beberapa parts, dan anehnya saya juga sudah mulai malas-malasan untuk memperbaiki motor butut ini. Teman-teman mengatakan, kalo butut sih enggak lah..wong baru di beli tahun 2001, yach..itung-itng sudah berumur 7 tahun. Tidak begitu tua juga tidak begitu muda untk usia kendaran sepeda motor di Jakarta.

Sempat saya disuruh minggir oleh pengendara lain hanya gara-gara membaca stivker tulisan dalam spatboard sepeda motor saya. Orang tadi sambil meneriakkan kalimat yang sama dalam stiker itu sambil tertawa...Sebenarnya orang awan tidak akan tahu arti yang tertulis dalam stiker itu hanya orang yang tahu bahasa jawa mungkin mereka akan tertawa. "bagoe-bagoes ngisingan" sebuah konotasi jorok namun lucu yang ada dalam tulisan itu. Kurang lebih artinya "cakep-cakep (maaf)suka berak...". Berarti orang yang mengendarai motor ini orangnya cakep sayang sering BAB.

Sebenarnya motor ini punya sejarah tinggi, kalo saya menengok ke belakang. Karena sebelum keluar dari kantor lama saya sudah side job di beberapa biro iklan, untuk membuat storyboard. Keluar masuk biro iklan sebagai visualizer freelance, menjadikan saya makin asyik dengan pekerjaan ini. Sudah begitu biasanya kalo bikin storyboard, honornya di gabung sekalian, maksudnya di jadikan beberapa versi baru saya menerima honor tersebut. Dari hasil job bikin storyboard dan beberapa desain lain inilah yang akhirnya dapat untuk membeli sepeda motor baru. Belinya pun tidak mencicil seperti sekarang ini melainkan dengan cash..

Sehabis pulang kerja kadang saya duduk ditemani sebatang rokok, sambil melihat motor bututku ini, alhamdulillah sebagai alat transportasi di rumah selain Avanza dan Mio istriku.Mau di jual sayang tidak dijual butuh uang...untuk memperbaikinya. Biar saja nongkrong di samping kamar tamu, kalo motor bututku bisa berkata, mungkin ingin istirahat sejenak setelah sekian lama bolak-balik minimal 30 kilometer dalam sehari, menemaniku berangkat dan pergi ke kantor..Sabar ya..aku tidak akan menggantikanmu dengan motor baru....

Sabtu, 08 Maret 2008

Duh..! BBM-ku..


Sekarang ini kita dihadapkan pada kelangkaan sumber energi, berapa ribu barrel saja yang terbuang seandainya pemakai kendaraan di seluruh dunia memakai minyak/ sumber energi ini, saya tidak habis pikir sampai seberapa banyak stok bahan bakar yang ada seandainya pemakaian dari sekarang tidak mulai kita hemat. Lihat saja sepeda motor di Jakarta dan juga mobil yang berlalu lalang, misal sepeda motor di Jakarta ada sekitar 3 juta terus masing-masing setiap minggunya mereka isi full tank 5 liter, tinggal mengkalikan saja itu, berapa liter bensin yang terbuang untuk sebuah alat transportasi yang bernama sepeda motor. Kalau tidak salah sekitar 15 juta liter dalam setiap minggunya, energi/bahan bakar yang digunakan untuk sepeda motor saja, itu belum termasuk kendaraan roda 4, dan saya yakin digitnya lebih banyak, karena tinggal mengkalikan juga berapa isi/full tank untuk sebuah mobil, ada yang 45 liter, ada juga yang 55 liter. Misal kalo seminggu mereka/pengguna mobil menggunakan 55 liter pulang pergi dari rumah ke kantor, tinggal menjumlahkan saja berapa dalam seminggu, dalam sebulan dan dalam setahun. Itu baru di Jakarta saja, bagaimana dengan kota-kota lain, negara lain? Sementara itu kita tahu bahwa minyak itu sangat terbatas untuk mencukupi kebutuhan energi di dunia ini.Tulisan ini sebenaranya keisengan saya saja, ketika kita dihadapkan pada betapa mahalnya sebuah sumber energi yang sering kita butuhkan seperti bensin, solar, minyak tanah dan sebagainya.

Apa yang terjadi dengan kelangkaan BBM untuk masa depan? Sementara kendaraan bermotor semakin banyak, kredit motor/mobil semakin gampang, terus langkah apa yang di tempuh pemerintah/kita selaku warga negara yang berpikir bukan untuk saat ini saja, melainkan juga memikirkan nasib anak cucu kita. Alat transportasi massal yang amburadul saya kira yang menjadi penyebab orang berpikir untuk membeli sepeda motor/mobil. Lihat saja bus PPD, Mayasari, Kopaja.Duh... tinggal kaca bus saja yang terlihat, itupun juga buram karena memang angkot tersebut tidak ada perawatan khusus. Belum body-nya kusam, berdebu di musim kemarau bercampur lumpur di musin hujan. Belum termasuk perawatan mesin dan tingkah para pengemudinya..Sungguh ironis memang! Saya pribadi berpikir dua kali seandainya dengan kondisi begini untuk naik sebuah angkot, kenapa?. Ya memang kondisi angkot kita seperti di atas, apakah nyaman untuk sebuah alat transportasi?

Boleh dong kita berandai..seandainya alat transportasi kita nyaman dan bisa masuk ke daerah pedalaman (maksudnya sampai daerah yang sudah di lalui kendaraan umum) saya yakin alat transportasi massal bisa mengatasai masalah di atas dan masuk di hati masyarakat, Busway, ini salah satu program pemerintah jakarta yang patut diacungi jempol!. Namun itupun untuk beberapa rute/koridor saja, selanjutnya bukan malah bikin nyaman tetapi menimbulkan kemacetan.Busway idealnya digunakan untuk jalan yang memiliki 3 lajur, kalo untuk 2 lajur diterapkan untuk busway yang terjadi seperti di rute Pasar Rebo-Kampung Melayu, bukannya tambah cepat naik busway sama saja dengan naik mikrolet. Karena lajur jalan raya Bogor- Cililitan cuma dua lajur, terpaksa lajur untuk busway di lalui kendaraan pribadi/motor. Sama saja kan? Maksud saya sama saja dengan naik mikrolet.Pusing memang memikirkan trasportasi Jakarta, seorang Fauzi Bowo-pun pusing juga kalau tidak ada partisipasi dan dukungan masyakarakat untuk menggunakan angkutan umum.

Kembali ke laptop!!! Solusinya bagaimana? Kalo kita tidak bisa memecahkan masalah dengan kebijakan pemerintah yang masih belum signifikan, dengan keadaan sekarang, terus apa tindakan kita. Banyak cara untuk menghemat sumber energi/BBM, kalo tidak dari diri sendiri mau kapan lagi? Ini pertanyaan yang saya nantikan. Maksudnya kita sendiri yang memulai untuk menghemat BBM. Kalau tidak penting banget jangan menggunakan mobil, bisa diatasi dengan motor gunakan sepeda motor. Usahakan punya sepeda untuk bepergian yang dekat, semisal ke warung atau ke pasar (yang bisa terjangkau gunakan sepeda) .Matikan lampu bila tidak perlu, jangan terlalu lama memanasi mesin kendaraan anda. Dan masih banyak lagi bagaimana cara untuk menghemat BBM. Hemat BBM sayangi anak cucu kita.

BBM vs Dengkul


Minggu ini sepertinya hari yang lain buat saya, berkenaan dengan semakin susahnya untuk mendapatkan BBM yang murah,niat olah raga itu sudah pasti tetapi di balik itu hemat energi perlu. Energi yang dimaksud di sini berupa bahan bakar minyak. Atau kasarnya energi minyak di ganti energi dengkul. Ya hari minggu saya hampir seharian pergi keluar rumah menggunakan sepeda.

Dimulai dari jam 06.00 pagi, saya gowes bareng dengan teman-teman ke Cibinong, siangnya gowes lagi ke Condet terus sekalian mampir ke Kalisari, pulangnya sore hari ,sudah begitu kehujanan juga. Tidak masalah dengan keadaan ini, karena saya merasa enjoy. Itulah yang saya rasakan. Kalo dihitung-hitung berapa kilometer yang saya lalui perjalanan sepanjang hari ini, terus berapa liter bensin jika saya menggunakan kendaraan. Coba saya hitung dengan tabel di bawah ini:

Cibubur - Cibinong jarak tempuh -+ 17 km pulang pergi 34 km
Cibubur - Condet jarak tempuh -+ 10 km pulang pergi 20 km
Cibubur - Kalisari jarak tempuh -+ 6 km pulang pergi 12 km

Trip kilometer keseluruhan sekitar 66 km, ukuran ini tidak valid, tetapi setidaknya bisa buat acuan kira -kira berapa liter bensin yang di keluarkan untuk sebuah perjalanan dengan jarak tempuh 66 km. Kalau kita memakai sepeda motor, mungkin butuh 1 sampai 1,5 liter bensin. Dengan mobil mungkin sekitar 6 liter premium (dengan asumsi 1 liter banding 11 km).

Minggu kemarin setidaknya saya telah berhemat 1,5 liter bensin untuk motor saya dan 6 liter premium untuk mobil saya. Dan yang sangatlah penting, sudah menghemat BBM dan program udara bersih di tengah maraknya issu "global warming".Hemat energi untuk anak cucu kita kelak!

Jumat, 15 Februari 2008

Kanibal di Jalanan 2

Seandainya cangkul saya di sini sudah tidak mempan lagi untuk menggali mendingan pulang kampung aja deh..Kata di atas mungkin akan tepat untuk waktu 15 sampai 25 tahun kedepan, karena mengingat faktor kondisi. Baik usia maupun dinamika kota Jakarta, yang semakin hari semakin pengap,macet di mana-mana,kriminalitas tinggi dan tidak ada kepedulian sesama orang, bisa jadi ada tapi hanya segelintir orang. Yang saya maksud di sini ketidakpedulian terhadap budaya berlalu lintas yang tertib.

Semua orang tahu bahwa traffic light dengan 3 warna mempunyai arti masing-masing, tetapi lihat saja budaya para pengguna jalan. Sepertinya tidak sabar untuk jalan, buktinya ketika lampu hijau menyala berarti kendaraan boleh jalan, namun sering kita mendengar bunyi klakson mobil/motor saling bersahutan. Ataukah mereka tidak tahu kalo kendaran yang di depan itu juga sedang berjalan, namun pas lampu hijau menyala, sekali lagi ketika mau jalan didepan tidak memungkinkan karena masih ada saja kendaraanyang melintas. Berarti ini kan dari seberang jalan, pengguna jalan menerobos lampu merah dan berakibat macet ke semua arah jalan. Sungguh tidak tertib.Orang boleh bilang pengguna kendaraan/mobil pribadi lebih tertib dari pengguna motor/bikers. Kalo saya boleh bilang keduanya tidak tertib.
Kendaraan pribadi/mobil lewat di tol saja masih memakai marka/bahu jalan padahal kita tahu bahu jalan dipakai apabila dalam kondisi darurat. Apakah ini tertib? Sangat berbahaya menurut saya. Lucunya jalan tol di jakarta, ruas kiri lebih cepat lajunya di bandingkan ruas kanan. Padahal seharusnya sebaliknya. Jalur kanan untuk kendran melintas lebih cepat. Sungguh aneh memang kesadaran pengemudi kita....

Nyodok kiri/kanan untuk sebuah kesempatan jalan sudah lumrah bagi pengendara motor (termasuk mobil), karena dengan menyodok tersebut ruas jalan bisa ketutup untuk pengguna jalan lain, sementara kita bisa maju ke dapan dengan lancar. Bukankah ini dikatakan juga kanibal sesama pemakai jalan? Masih mending. Saya pernah mengalami 2 kali kejadian yang tidak mengenakkan.
1. Suatu hari selepas pulang kerja (saya membawa mobil ) padahal kalo saya amati jalanan tidak begitu macet, ketika di depan saya ada bikers memotong jalan, saya kaget..dengan reflek saya pencet itu klakson. Apa reaksi bikers tadi? Tanpa basa basi mereka marah-marah sambil membuka helm menuding-nuding ke arah saya. Gila..ini dihutan atau jalan raya nih..! Pikirku dalam hati. sebenarnya fungsi klakson itu untuk apa sih? Menurutku banyak sekali mungkin bisa untuk mengingatkan, untuk minggir, untuk memanggil dan masih banyak lagi tergantung konteks penggunaan. Menanggapi kejadian tadi saya hanya bersabar, mungkin mereka telah capek seharian kerja dan melihat kondisi jalanan seperti ini..jadi mungkin tingkat emosi nya lebih tinggi. Ini menurut saya.

2. Pernah juga suatu ketika saya bersama nyonyah dan anak-anak habis pulang jalan seharian. Kalo tidak salah pas hari minggu. Saya berangkat agak siang dan pulangnya tengah malam, sekitar 23.30 WIB. Ketika saya keluar dari tol Cibubur untuk menuju ke rumah, dihadapkan dengan kejadian yang tidak masuk di akal. Tetapi intinya saya disuruh berhenti dan keluar dari mobil. Jadi pas keluar tol saya dipepet dua pemuda berboncengan Honda Tiger, waktu itu dalam kondisi gerimis ,jalanan sepi dan gelap. Tidak tahu apa salahnya saya dipaksa untuk turun, sementara motor mereka diparkir didepan mobil saya. Terpaksa saya berhenti, mereka sembari menggendor-gedor pintu mobil saya dari arah samping kira dan kanan. Melihat kejadian ini saya pinginnya meladeni, kaca mobil saya buka sambil berkata "..salah saya apa mas?..". Mereka tetap menendang dan memukul kap mobil, saya semakin emosi tetapi nyonyah langsung memegang tangan kiri saya sambil berkata "jangan diladeni mas, mereka berdua sementara kamu lelaki sendiri, apa tidak kasihan sama si Kembar dan Nasywa kalo ada apa-apa..". Saya langsung nengok ke bangku belakang, terlihat sikecil sedang tidur, akhirnya saya jadi berpikir dua kali untuk keluar dari mobil. Pintu kaca mobil saya tutup lagi sambil berpikir, salah saya apa? Toh saya tidak merasa menyenggol/menabrak motor Tiger..Sementara di luar kedua orang tadi masih memukul-mukul kap mobil satunya di samping kanan mobil, saya diam di dalam. Tak selang beberapa lama ada sepeda motor lewat berlawanan arah, kaca mobil saya dibuka saya minta bantuan untuk berhenti. Alhamdulillah pengendara motor berhenti, dan saya pun berani keluar mobil dengan kondisi mesin mati, sementara kunci saya pegang. Kemudian saya menghampiri kedua orang tadi, anehnya mereka berubah, kali ini nada bicaranya agak turun. Tak beberapa lama ada mobil lewat, saya suruh untuk berhenti juga. Maksud saya kalo jalanan macet pasti saya disuruh untuk jalan terus. Tidak sampai 10 menit kendaraan/orang sudah banyak disekeliling kejadian tersebut. Semakin banyak orang akhirnya kedua orang tadi langsung cabut tancap gas meninggalkan saya.

Hikmah dari kejadian diatas, coba kalo saya menuruti emosi pasti saya keluar meladeni orang tadi. Bisa jadi temen satu lagi dengan leluasa masuk ke mobil saya langsung di bawa. Toh mereka tahu yang didalam mobil cuma perempuan semua (nyonyah dan ketiga anak saya yang masih kecil). Ibarat, tinggal masuk tol lagi sudah selesai riwayat itu mobil mau dibawa kemana termasuk nyonyah dan ketiga anakku. Tetapi alhamdulillah, Allah masih melindungi saya dan keluarga. Meskipun mobil dalam keadaan penyok (karena pukulan dan tendangan) namun jiwa tetap selamat. Ini yang paling utama..
Saya tidak tahu apakah kejadian di atas, ada upaya untuk merampok mobil saya dengan modus operandi demikian? ..atau memang kanibal di jalanan menimpa saya?

Selasa, 12 Februari 2008

Kanibal di Jalanan


Dengar namanya aja serem, kanibal seakan sebuah cerita di televisi-televisi yang biasanya ditayangkan dalam documantary programe. Istilah kanibal mungkin bisa juga dikatakan semacam binatang karnivora, pemakan daging. Ihh...seremm!. Kanibal disini saya maksudkan bukan arti di atas tetapi sebuah perumpamaan betapa jahatnya/betapa teganya, ketika kita sedang mengendarai kendaraan di jalan di Jakarta. Saling serobot sana serobot sini, belok tanpa sign, berhenti lampu merah di depan zebra cross semua ini contoh betapa kanibalnya pemakai jalan terhadap orang lain. Termasuk juga para pejalan kaki yang hak mereka dirampas untuk sebuah kenyamanan berjalan.

Sadis memang..tapi begitulah kenyataan. Dengan menjamurnya sepeda motor serta merta tidak diimbangi pola dan tingkah laku tertib lalu lintas pengguna jalan. Termasuk juga pemakai mobil pribadi, angkot, dan para bikers. Yang bikers mungkin berpikir "Siapa mau macet di jalan kalo masih bisa selip kanan selip kiri..lebi cepat nyampe".Begitu juga pengguna mobil pribadi "Kalo naik angkot nggak aman dan nyaman, mengapa tidak pake mobil sendiri aja...", lain lagi bagi sopir angkot "Yang penting setoran nutup, kalo pingin jalanan lancar pulang kampung aja, ini Jakarta boss.!". Sepertinya setiap pengguna kendaraan sudah terdoktrin di hati mereka masing-masing tentang apa alasan mereka memakai alat transportasi itu. Kalo sudah begini, sepertinya tidak mungkin sebuah itikad baik untuk berkendara yang tertib dan lancar sekaligus manusiawi (maksudnya tidak saling memepet atau berebutan antar pengguna jalan).

Saya pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri, bagaimana ketidakdisiplinan pengguna jalan yang berujung berantem antar pengguna jalan. Waktu itu saya pulang ngantor pingin jalan alternatif, akhirnya saya lewat jalan Pondok Gede. Seperti hari biasa juga di depan pasar Pondok Gede, angkot merah ngetem seenaknya. Saya melihat sebenarnya yang ngetem itu angkot di depan (paling depan) tetapi sampai mamanjang. Klakson mobil berbunyi silih berganti, sementara kendaraan diam tak bergerak negitu juga sepeda motor. Benar-benar stag dan sangat berisik ,yang tak kalah kesalnya debu dan bunyi knalpot meraung-raung seakan mendandakan ketidaksabaran pemakai jalan untuk segera jalan.

Tiba-tiba...gdubraaaaakkk!! Ternyata mobil pribadi minibus dengan sundulan (kaya pemain bola aja) menabrak angkot di depannya. Sementara pedal gas masih mereka tekan, sampai mobil itu menabrak juga mobil angkot di depannya (ditabrak secara beruntun). Benar-benar ringsek bagian belakang mobil angkot yang ditabrak tersebut, dua sopir yang kena tabrak itu langsung turun dan ke belakang menghampiri mobil yang menabrak, anehnya kedua sopir angkot tadi tidak berdaya ketika sosok berpostur tinggi dengan rambut cepak keluar dari mobilnya yang menabrak tadi. Sepertinya seorang militer/petugas yang menabrak mobil angkot itu. Dan tidak beberapa lama, angkot yang ngetem paling depan segera berjalan setelah kejadian tersebut.

Melihat kejadian diatas, saya jadi berpikir..memang harus bersikap berani dan tegas untuk menghadapi sesuatu. Saya jadi merasa iba melihat sopir angkot dengan mobil yang ringsek gara-gara ngetem untuk mendapatkan penumpang. Sebuah perjuangan yang tidak sebanding dengan kenyataan, pahit memang..tetapi itulah kenyataan. Apabila kita tidak berbuat disiplin yang akhirnya merugikan orang lain. Terus saya berpikir..mengapa yang menabrak tadi tidak bersabar, toh pada jam pulang kerja di daerah Pondk Gede sering macet, atau karena dia seorang petugas, sehingga bisa leluasa berbuat seenaknya. Sebenarnya secara pribadi saya kasihan sama sopir angkot tadi, setoran berapa sampai mobil ringsek begitu. Tetapi salahnya mereka berhenti sembarangan yang menyebabkan kemacetan. Duh ibukotaku bisa tidak kamu berbenah untuk mengatasi masalah kemacetan, saya pikir Fauzai Bowo-pun tidak cukup untuk mengatasi masalah kemacetan/kesemrawutan transportasi di Jakarta, tanpa di imbangi kesadaran pemakai jalan.

Kalo kanibal di jalan, jangan deh..mending tertib di jalan..berguna sesama orang. Dan jangan lupa bersabar dan ikuti tata tertib, karena ketika kita di jalan banyak orang yang negharapkan kita selamat sampai tujuan. Mungkin anak istri yang selalu menunggu di rumah atau temen yang ingin bertemu dengan kita. Tertib di jalan selamat di rumah.

Mimisan


Seperti biasanya sebelum ngantor saya sempatkan bermain.becanda sebentar dengan si kembar, namun hari ini kembar (Nabila) sempat hidungnya mimisan atau istilah kedokterannya epistaksis. Pagi ini agak repot memang tetapi ada juga yang panik, termasuk nyonyahku. Jarang melihat Nabila dengan hidung belepotan darah sampai ke pipi. Tetapi alhmadulillah hidung yang berdarah tersebut segera dapat diatasi.

Paginya setelah sampai di kantor ,aku buka di google penyebab mimisan dan ternyata banyak juga penyebabnya, antara lain seperti :
1. Panas dalam ataupun demam tinggi.
2. Mengorek - korek hidung terlalu kuat.
3. Trauma tumpul (ditinju) dan fraktur/ patah tulang hidung.
4. Adanya benda asing dalam hidung (sering terjadi pada anak).
5. Bersin yang berulang-ulang.
6. Iritasi karena terhirup zat kimia seperti zat alkohol pada pewangi, mencium menthol yang ada pada remason, minyak angin, dsb.
7. Kelembaban udara yang rendah dan kering.
8. Perubahan tekanan udara yang ekstrim (barotrauma).
9. Akibat sekunder infeksi lokal pada hidung seperti vestibulitis, rhinitis dan sinusitis.
10. Infeksi sistemik seperti demam tifus, malaria, demam berdarah, dll.
11. Arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri).
12. Hipertensi.
13. Tumor pada paranasal sinus atau nasofaring.
14. Kelainan darah seperti, anemia aplastik, leukemia, ITP, gangguan pembekuan darah.
15. Penggunaan obat yang mengganggu pembekuan darah seperti aspirin, heparin, dll.
16. Sindrom Rendu Osler Weber (kelainan bawaan bentuk pemebuluh darah - Hereditary Hemorrhagic Telangiectasia).
17. Penyakit hati.


Apabila dalam seminggu atau sebulan masih mengalami gejala mimisan, segera memeriksakan keluhannya ke dokter spesialis THT (Tenggorokan Hidung dan Telinga) ataupun spesialis penyakit dalam, untuk mengetahui penyebab sebenarnya secara lebih jelas. Semakin dini pasien mengetahui penyebabnya semakin cepat penyakit tersebut diatasi.

Senin, 11 Februari 2008

I don`t like monday

Seperti biasanya, ketika hari mulai beranjak siang dan waktu pun semakin cepat berganti. Biasanya kita dipaksa oleh keadaan untuk berbuat yang lebih baik. Senin ini di pagi yang dengan cuaca tidak bersahabat (maklum ketika mo berangkat ngantor di rumah hujan deras), saya berusaha untuk berpenampilan agak lain. Semua orang kantor tahu, kalo saya tidak pernah berpakaian rapi, nah hari ini agaknya lain. Padahal hari Senin dipastikan naik motor dar pada membawa mobil, dengan asumsi jalanan macet. Tetapi kalo cuaca lagi hujan apa boleh buat..terpaksa bawa mobil.

Dengan kemeja biru lengan panjang, sepatu pantofel warna hitam dibalut kaos kaki abu-abu dan masih seperti biasanya celana jeans, celana wajib untuk saya. Sengaja hari ini agak rapi, karena saya tidak naik motor. Dan saya pingin tahu sampai sejauh ana reaksi temen-temen kalo saya berpakaian rapi. Namun sayang ketika saya berpakaian rapi tidak serta merta membawa buku kecil dengan ballpointnya. Sehingga ketika banyak orang bertanya, kagum barangkali (halah..!) tidak saya tulis siapa saja orang menyalami saya. Mungkin hari ini lebih 20 orang telah mengatakan ke saya, "..tumben mas Brindil rapi hari ini.. "
Mulai dari masuk ruangan untuk absen pagi, ketemu temen di ruang meeting sampai di kantin kantor banyak orang mengatakan demikian.

Susah juga ternyata mau mengubah kebiasaan, pinginnya berpenampilan lebih baik baru mau berpakaian rapi sehari saja sudah banyak orang yang ngomongin. Ya sudahlah ..maklum kerjanya orang grafis. Ibarat kerja di dapur, jarang ketemu antar karyawan. Yang biasanya ketemu sama komputer dan alat gambar tiba-tiba berpakaian rapi bertemu dengan orang luar. sepertinya hari ini lain dari hari yang biasa. I like monday without shirt, but i like everyday use t-shirt. Walah ..opo iki!!!

Jumat, 08 Februari 2008

Tanda endast mot ladans plan


Apa ya..kira-kira arti kata di atas? Saya sendiri sampai saat ini tidak begitu tahu artinya, karena memang bahasa ini ada, masalahnya bukan bahasa daerah di Indonesia, melainkan bahsa asing. Ya..! bahasa Swedia, negeri nan jauh di ujung Eropa, negeri Skandinavia, negerinya daerah Jonas Rasmussen (pemain bulu tangkis) asal Denmark dan sekitarnya. Tetapi kalo kita terjemahkan secara harafiah kurang lebih begini,..tanda endasmu rada peang..he..he.

Saya tidak mau tahu dengan arti kata diatas, tetapi pada intinya. Benda tersebut adalah sebuah korek batang, yang suatu saat (bahkan sampai sekarang telah terjadi) sangat mempengaruhi garis hidup/profesi saya. Korek api ini kalo gak salah ketika saya masih kecil sampai sekarang masih sama desainnya. Adalagi korek api dengan warna kuning dengan merk Polar Bear, disitu ada gambar beruang, kalo gak salah berhadapan seperti labelnya celana Levis dengan orang mendorong keretanya. Yang membedakan korek api jaman saya masih kecil (tahun 70-an) adalah dari bahannya. Hampir semua bahan dari kayu (pinus?) dilapisi dengan kertas warna biru, dan bentuknya agak tebal secara langsung isi lebih banyak.

Mengapa korek api bisa mempengaruhi jalan hidup saya? Itu pertanyaan yang wajar dikatakan setiap orang yang membaca blog ini. Ceritanya begini, pada suatu hari..(halah..kayak dongeng), waktu itu ketika saya ingin masuk Seni Rupa, mengambil program studi Disain Komunikasi Visual (DKV) karena memang ini sudah kemauan dan minat saya, selain mencoba juga ke fakultas komunikasi dan fakultas hukum, tentunya di perguruan tinggi negeri. Yang kedua fakultas tersebut tidak akan saya ceritakan di sini, ketika mulai test masuk di seni rupa saya juga menghadapi tes teori dan praktek. Sketsa, menggambar bentuk sudah saya selesaikan waktu itu, tinggal test bakat dan minat di hari keduanya. Hari tes-pun di mulai saya kaget ketika petugas/dosen membagikan bungkus korek api ke saya (calon mahasiswa), sudah begitu mereka tinggalkan begitu saja. Selang beberapa menit baru dosen lainnya datang sambil membagikan selembar kertas berisi soal test. Kalo tidak salah isi soal tersebut, kurang lebih: Tolong buatkan iklan untuk produk korek api Polar Bear dengan ukuran A3. Waktu 1 jam, teknik penggarapan bebas!.

Membaca soal tersebut, saya kaget sekaligus nervous juga..gila cuman begitu doang soalnya. Maksud saya isi soalnya mudah/simpel tetapi cara memvisualkan atau cara bikinnya susah. Sungguh diluar dugaan saya, ternyata test di Diskomvis Seni Rupa sangat nyentrik dan kreatif. Padahal dalam bayangan saya, paling test bakatnya disuruh bikin poster atau iklan dengan produk massal, tetapi ini lain. Bikin iklan korek api, bayangkan apa yang ada dalam pikiran kita!. Bikin iklan dengan produk yang tidak lazim dalam waktu satu jam!.......
Alhasil dengan korek api ini, keinginan saya telah tercapai dan sebagai jalan hidup saya sampai sekarang ini.Terima kasih korek api. Terima kasih kreativitas.

Menerima tidak berarti kalah




Seimbang, balance, simetri dan masih banyak istilah lain untuk mengungkapkan dari kata tadi.Banyak juga bentuk-bentuk visual yang mengarah ke arti tadi, baik itu dari bentuk lingkaran, kotak, elips bahkan bentuk tak beraturan apabila digabungkan bisa menjadi bentuk simetri. Wah..kalo masalah teori tentang bentuk mungkin bisa kita buka kembali BPK (Buku Pegangan Kuliah) Nirmana Dwimatra ketika jaman kuliah. Disitu dibahas dari A sampai Z, atau ibaratanya muatan wajib untuk dasar teori/praktek para calon seniman/desainer termasuk juga arsitek.

Saya tidak akan mengulas tentang bentuk visual tersebut, hanya mungkin bisa kita personifikasikan bentuk yin yang sangat mewakili dalam kehidupan kita. Karena bentuknya fleksibel dan simetris, seharusnya prinsip yin dan yang bisa kia terapkan baik dalam bergaul sesama orang,temen, maupun klien. Bahkan pola bentuk tersebut bisa mengontrol tingkat emosi kita, contoh seperti yang saya alami dalam pekerjaan sehari-hari. Kalo kita turuti kemauan kita, klien atau katakan saja teman tidak bisa menerima hasil desain saya dengan alasan tidak masuk akal. Membuat kita semakin terpacu untuk eksplor konsep dan layout lagi,akhirnya saya bikin beberapa alternatif konsep dan layout toh hasilnya juga belum maksimal. Terus saya berpikir kemauan apa yang ingin klien sampaikan dalam desain tersebut..hasilnya jalan keluarnya juga gak bisa ngasih masukan. Cerita di atas kalo diperhatikan membuat saya emosi tetapi sekali lagi kalo kita berprinsip bahwa terkadang kita bisa terima input/masukan sebaliknya juga kita bisa mengeluarkan/output yang lebih juga.

Ternyata yang membedakan saya dengan teman, klien salah satunya adalah latar belakang, wawasan dan cita rasa/taste setiap orang tidak sama. Ini esensi yang mustinya kita garis bawahi. Orang boleh mengatakan warna bulat merah digabung dengan teks hitam ditengah bagus, tetapi saya bisa berkata lain warna merah bulat dengan teks diatas agak turun sedikit(tidak center) dengan warna putih/diapositif, itu lebih bagus. Lebih nonjol istilah kerennya eye catching. Ujung-ujungnya susah untuk menyatukan selera. Rambut boleh sama hitam tapi isi kepala lain begitulah peribahasa yang diajarkan oleh bu guru kita. Maka sekali lagi ini pekerjaan desain yang sangat berhubungan dengan seni yang akhirnya mengarah ke cita rasa/taste selanjutnya ke penentuan ini bagus/ini jelek. Bukankah begitu?
Diperlukan keseimbangan, dalam arti kita tidak menerima saja masukan itu tetapi disertai dengan konsep, mengapa mesti begini? Kok tidak begitu?. Fleksibel itu perlu tetapi tidak harus mem-bebek sekedar ngikut saja. Menerima tidak berarti kalah, tetapi sedang mengalah untuk yang lebih baik.

Satu lagi prinsip keseimbangan berlu juga dalam bergaul, berbicara tidak harus cas cis cus melulu, ngomong juga tidak selalu tinggi apalagi yang berbau materi. Sekali-kali kita mendengarkan omongan orang, keluh kesah orang dan tidak selalu menggurui kalo memang tidak perlu untuk digurui bukan digurihi... he..he. (sorry terlalu sirious..). Saya pernah berbicara akhirnya ditengah pembicaraan jadi agak canggung karena menurut saya omongan saya tadi (kalo gak salah) menyinggung perasaan lawan bicara saya, padahal tidak bermaksud menyinggung tetapi dia malah tersinggung. Wah..kalo begini ujung-ujungnya balik ke peribahsa di atas tadi. Perasaan orang tidak semuanya sama, kita sindir dia tidak ngerti kita ngomong biasa dikira kita menyindir.Susah memang.

Sekali lagi keseimbangan itu sangat perlu dalam kehidupan kita, tetapi dalam prinsip desain keseimbangan bisa diartikan statis, stag, diam, tidak bergerak dan tak ada ritme bentuk. Kalo saya, jangan disamakan desain dengan konsep yin yang.Toh dalam dunia jurnalis, keseimbangan/cover both sides itu perlu dalam menulis sebuah berita mengapa tidak dalam kehidpan kita. Tul gak..pak wartawan!

Rabu, 30 Januari 2008

Cita-citaku


Namanya juga cita-cita..bisa apa saja apa yang akan kita inginkan. Istilah cita cita dapat juga disamakan obsesi menurut saya, tetapi cita-cita berkesan seakan kita masih anak kecil atau setidaknya ketika masa TK dan masa SD. "Cita-citamu apa Rud..?" kata orangtuaku. "Insinyur pertanian!" saya jawab dengan tegas dan keras, seakan memastikan kedua orangtua saya kelak dikemudian hari keinginan anaknya bisa terlaksana. Di dalam perjalanan pendidikan dari SD hingga SMA untuk menggapai cita-cita tidak ada sama sekali apalagi ingin jadi Insinyur Pertanian, matematika aja tidak becus, biologi pas-pasan mau jadi insinyur apaan. Mungkin saat ini aku bisa berkata demikian, tetapi sekali lagi namanya juga ketika masih anak-anak, masih polos untuk berkata ibarat berbicara tanpa tahu maksudnya.Dan sekarang setidaknya untuk pengganti insinyur pertanian (walaupun waktu kecil ngomong asbun)sekarang sudah kesampaian menjadi sarjana, menjadikan orangtuaku bisa berbangga.

Sekarang saya punya cita-cita lagi tetapi untuk jangka pendek, kali ini bukan insinyur pertanian atau cita-cita yang sangat tinggi. Tidak..saya tidak terlalu tinggi cita-cita sekarang ini, menurut saya lebih enaknya mungkin obsesi. Setelah untuk kesekian kalinya saya bersepeda, saya berkeinginan (bahasa idiomnya mungkin cita-cita/obsesi) untuk merakit sepeda baru lagi dan minggu pagi bisa bersepeda dengan anak istri di Bumi Perkemahan Cibubur. sesuatu yang tidak begitu berat memang..tetapi sampai sekarang belum juga tercapai. Keinginan ini ada karena saya ngiri ketika minggu pagi saya bersepeda kok kayaknya gak asyik bareng melulu sama teman-teman se komplek. Apa salahnya kalo saya bersepeda dengan Nasywa dengan sepeda mini kesukaanya warna pink, si kembar dengan sepeda imutnya warna pink juga dengan roda kecil di kanan kirinya bisa berboncengan dan saya sendiri dengan Scott generiknya. Sementara nyonyahku..nah ini sekarang yang lagi dipikirin.
Maunya sih.. scott generik pingin saya upgrade sementara limbahnya saya kumpulin dan kita rakit untuk nyonyahku.

Sepertinya tidak terlalu muluk keinginanku ini, sampai sekarang alhamdulillah biarpun masih belum komplit limbah/bekas dari sepeda scott, tetapi saya yakin suatu saat nanti keinginan untuk menghadiahkan sebuah sepeda kepada nyonyahku terlaksana. Tinggal separuh yang belum aku upgrade. Beberapa spek sudah siap untuk dirakit meskipun dari bekas sepeda lama, seperti crankset, v brake, shifter, rear dreaulier, front dreaulier dan hub sudah ada. Tinggal frame, wheel shet, seat post dan fork yang belum ada, tunggu dan sabar ya mam...suatu saat cita-citaku untuk bersepeda bersama..Insya Allah kesampaian. Kring...kring...kring...