Rabu, 30 Januari 2008

Cita-citaku


Namanya juga cita-cita..bisa apa saja apa yang akan kita inginkan. Istilah cita cita dapat juga disamakan obsesi menurut saya, tetapi cita-cita berkesan seakan kita masih anak kecil atau setidaknya ketika masa TK dan masa SD. "Cita-citamu apa Rud..?" kata orangtuaku. "Insinyur pertanian!" saya jawab dengan tegas dan keras, seakan memastikan kedua orangtua saya kelak dikemudian hari keinginan anaknya bisa terlaksana. Di dalam perjalanan pendidikan dari SD hingga SMA untuk menggapai cita-cita tidak ada sama sekali apalagi ingin jadi Insinyur Pertanian, matematika aja tidak becus, biologi pas-pasan mau jadi insinyur apaan. Mungkin saat ini aku bisa berkata demikian, tetapi sekali lagi namanya juga ketika masih anak-anak, masih polos untuk berkata ibarat berbicara tanpa tahu maksudnya.Dan sekarang setidaknya untuk pengganti insinyur pertanian (walaupun waktu kecil ngomong asbun)sekarang sudah kesampaian menjadi sarjana, menjadikan orangtuaku bisa berbangga.

Sekarang saya punya cita-cita lagi tetapi untuk jangka pendek, kali ini bukan insinyur pertanian atau cita-cita yang sangat tinggi. Tidak..saya tidak terlalu tinggi cita-cita sekarang ini, menurut saya lebih enaknya mungkin obsesi. Setelah untuk kesekian kalinya saya bersepeda, saya berkeinginan (bahasa idiomnya mungkin cita-cita/obsesi) untuk merakit sepeda baru lagi dan minggu pagi bisa bersepeda dengan anak istri di Bumi Perkemahan Cibubur. sesuatu yang tidak begitu berat memang..tetapi sampai sekarang belum juga tercapai. Keinginan ini ada karena saya ngiri ketika minggu pagi saya bersepeda kok kayaknya gak asyik bareng melulu sama teman-teman se komplek. Apa salahnya kalo saya bersepeda dengan Nasywa dengan sepeda mini kesukaanya warna pink, si kembar dengan sepeda imutnya warna pink juga dengan roda kecil di kanan kirinya bisa berboncengan dan saya sendiri dengan Scott generiknya. Sementara nyonyahku..nah ini sekarang yang lagi dipikirin.
Maunya sih.. scott generik pingin saya upgrade sementara limbahnya saya kumpulin dan kita rakit untuk nyonyahku.

Sepertinya tidak terlalu muluk keinginanku ini, sampai sekarang alhamdulillah biarpun masih belum komplit limbah/bekas dari sepeda scott, tetapi saya yakin suatu saat nanti keinginan untuk menghadiahkan sebuah sepeda kepada nyonyahku terlaksana. Tinggal separuh yang belum aku upgrade. Beberapa spek sudah siap untuk dirakit meskipun dari bekas sepeda lama, seperti crankset, v brake, shifter, rear dreaulier, front dreaulier dan hub sudah ada. Tinggal frame, wheel shet, seat post dan fork yang belum ada, tunggu dan sabar ya mam...suatu saat cita-citaku untuk bersepeda bersama..Insya Allah kesampaian. Kring...kring...kring...

Reformasi dan Pak Harto


Banyak orang bilang bahwa hidup sekarang lebih susah ketika dibanding dengan masa jaman Pak Harto, itupun setelah lama penantian akan hasil dari reformasi yang ditunggu-tunggu juga tidak nampak, bahkan bertambah buruk. Toh harga-harga tetap diatas langit, daya beli masyarakat turun. Spanduk dan promosi barang kebutuhan pokok muncul dimana-mana, mulai dari harga gula pasir berbandrol, telur per kilo. Muncul spanduk/flyer di pinggir jalan, kelihatan aneh tapi memang kenyataannya demikian. Kalo kita tangkap dari pesan yang disampaikan dalam spanduk/flyer itu bisa saya tangkap ternyata daya beli masyarakat kita sangat kurang sampai-sampai harga sembako muncul lewat media spanduk. sungguh daya beli kita sangat turun, orang lebih hati-hati ketika mau mengeluarkan anggaran belanja walaupun itu sangat vital, semacam beras, gula, minah dan sebagainya. Dari kenyataan di atas terus kita berasumsi dan bertanya pada diri sendiri, inikah imbas dari reformasi? Membuat hidup makin susah? Saya tidak bisa beropini mengenai ini..

Partai Bintang Bulan, Partai Cinta Kemerdekaan, Partai Satu Nusa Satu Bangsa, Partai Cinta Inul, Partai Ancol eh..maksudnya Pantai Ancol (garing ya...), muncul dimana-mana. Ibarat seperti jamur di musim hujan. Inilah hasil dari reformasi orang bebas berekspresi, berkumpul mengeluarkan pendapat. Tetapi dari munculnya beribu partai mulai dari partai gurem, kakaknya gurem sampai kakeknya gurem ada satu yang saya belum bisa menerima. Munculnya partai baru itu karena murni dari perjuangan seorang yang ingin mengubah/menyampaikan gagasan aatu sekedar eksis untuk mendapat dana kucuran dan selanjutnya untuk kepentingan segelintir orang. Saking bebasnya mengeluarkan pendapat/pikiran seakan kita hidup dalam sebuah hutan walau[un tidak sepenuhnya benar. Bebas boleh saja tetapi bebas yang bertanggung jawab, ini istilah orde baru memang, tetapi masih relevan untuk jaman sekarang.

Pak Harto, mungkin kalo saya memanggilnya bisa eyang/mbah karena umur Pak harto ketika wafat seumur nenek saya. Sungguh manusia yang mempunyai kelebihan dan kekurangan, namanya juga manusia..hanya nabi saja yang sempurna.Sebutan "bapak pembangunan" bisa jadi memang benar karena semasa beliau pimpin Indonesia maju pesat baik dari sektor ekonomi maupun industri. Pabrik didirikan dimana -mana, kita bisa ber-swasembada, investor masuk ke Indonesia silih berdatangan ujung-ujungnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi naik sekitar 8%. sebuah prestasi yang membanggakan!.
Sebutan "bapak korupsi" mungkin bisa juga benar..karena ketika pertumbuhan ekonomi meningkat, pembangunan dimana-mana bisa jadi Pak Harto pinjem dari luar negeri, mungkin juga kucuran dari IMF, World Bank dan sebagainya. Dan saya yakin birokrasi terbentuk karena kelemahan kontrol/pengawasan yang sangat lemah, di sinilah munculnya praktek KKN. Inilah imbas dari berhasilnya pembangunan di segala bidang. Namanya juga jug apembangunan pasti ada imbas positif dan negatifnya. Saya yakin benar namanya manusia tak ada yang sempurna, pikiran kita pun juga tidak sanggup untuk mengatasi masalah apalagi masalah bangsa, ketyika di akhir jaman Pak Harto mmeerintah muncukl krisis dimana-mana, kalo saya mungkin stress berat, bisa jadi mungkin beliau bisa "pecas ndahe"( bahasa anak solo).

Tetapi itulah jalan yang terbaik buat Pak Harto untuk lengser keprabon mandeg pandhito, ya..karena di paksa oleh keadaan bangsa yang carut marut rakyat sudah tidak percaya terhadap kepemimpinananya, karena juga terlalu lama berkuasa bisa jadi masalahnya. Banyak orang berkata seandainya Pak Harto tidak bersedia dicalonkan sebagai presiden dalam SU MPR, mungkin akan lebih elegan beliau turun dari tahta kerajaan. Tetapi sekali lagi, saya berpendapat tidak mungkin seorang Pak Harto ingin berkuasa lagi meskipun telah sepuh, yang menjadi masalah karena banyaknya pembisik di sekeliling beliau. Seperti permainan catur ketika sang raja tinggal sendirian mending menyerah kalah didepan dari pada mati sia-sia.

Semua telah berjalan, semua telah berlalu..orang boleh ngomong enakan jaman Pak Harto dibanding jaman sekarang, dan sayapun bisa juga mengatakan demikian bisa juga mengatakan tidak. Walaupun beasiswa Super Semar pernah saya terima dan cukup berarti dalam menopang jalannya perkuliahaan saya, tetapi saya selalu berpendapat bahwa manusia tak ada yang sempurna, kekurangan dan kelebihan pasti ada. Selamat jalan Eyang Harto...

Senin, 21 Januari 2008

Pasar Kenari

Sabtu kemarin saya dan nyonyah pergi ke Pasar Kenari, Salemba untuk membeli peralatan rumah tangga. Karena kita jarang lewat sana akhirnya saya putuskan untuk keluar tol Cempaka Putih kemudian lewat Senen. Terlalu jauh dan memutar memang, tetapi inilah yang terbaik buat saya karena kalo kita lewat pramuka saya gak ngerti putaran jalan dimana. Akhirnya nyampe juga kita di pasar kenari, berbagai macam kebutuhan ada di sini mulai dari dab pompa, peralatan listrik sampai handle pintu. Melihat bermacam perlengkapan dengan harga miring membuat nyonyaku "ngiler" , tetapi eits..."tunggu dulu..". Saya bilang begitu, karena kebutuhan yang akan kita beli sudah kita tulisan dalam kertas jadi gak bisa kita beli diluar budget.
Alhasil kita hampir seharian muter-muter di Pasar Kenari, saya dan nyonyah merasa puas, jauh-jauh dari Cibubur ke Senen dengan mendapat harga yang lebih murah...

Jumat, 18 Januari 2008

Air saja tidak cukup



Iklan bahasa sehari - hari, advertising bahasa kerennya, reklame bahasa jadul-nya, advertentie bahasa Belanda-nya dari semua di atas intinya sama. Berusaha untuk membujuk, merayu kita untuk berbuat sesuatu setelah kita melihat, mendengar akan sebuah iklan yang sengaja untuk menancapkan brand name, brand knowledge, brand image akhirnya menuju ke desire selanjutnya ke action. Apakah kita membeli atau tidak barang yang ditawarkan/diiklankan.

Tapi lain lagi dengan iklan PSA, setidaknya untuk menyadarkan audience mungkin lebih dari cukup. Kalo kita lihat iklan B2W di atas apa yang kita dapat dari pesannya. Kalo saya pribadi mungkin kita/manusia diibaratkan seperti kendaraan. Jika kendaraan berbahan bakar bensin/solar yang selalu tersedia di SPBU mungkin juga kita/manusia sama halnya. Karena dalam iklan tersebut seakan kita sudah cukup dengan air saja apabila kita bersepeda/gowes ke kantor sebagai bahan bakarnya, padahal tidak demikian. Air saja tidak cukup, perlu karbohidrat/nasi untuk sumber tenaga. Jadi bersepeda tidak hanya air saja yang diperlukan tetapi juga makanan untuk menambah tenaga, sementara air sekedar untuk mengurangi haus dan dahaga saja.

Jadi kalo kita lihat visual iklan di atas,pesan apa yang akan disampaikan dalam iklan tersebut? Semuanya tergantung dari penilaian kita masing- masing.Selamat berapresiasi!

Kamis, 10 Januari 2008

Oh! Mac OS-ku..


Kerja sebenarnya tergantung sama mood...kalo gak mood apa jadinya, apalagi kerjaan kita yang selalu berhubungan dengan kreativitas setidaknya setiap hari kita dituntut untuk berbuat sesuatu yang baru. Pekerjaan kita tidak statis, tidak sekedar menghitung angka, tidak sekedar absensi penuh, tidak sekedar pulang "tango". Tetapi menuntut semua aspek di atas.
Ibarat dari mulai bikin sketsa, rough layout, presentasi sampai final art work haru spaham semuanya.

Apa jadinya kalo alat bantu kerja kita semisal komputer ngadat berpengaruh terhadap "mood" kita tentu seharusnya tidak karena kita bukan seniman, kita bekerja di sebuah industri. Tetapi lain dengan yang terjadi pada komputer Mac-ku, setelah sekian hari ngadat bukannya tambah baik, tetapi bikin kita geregetan. sebenarnya sih bukan salah komputernya, tetapi karena "human error-nya" anak IT. Bagaimana tidak ketika Mac OS-ku di instal ulang sistemnya, mungkin menurut dia menjadi semakin bagus namun apa yang terjadi..Kronologisnya semakin sedih deh ..sakit Mac OS-ku, ketika di install ulang mereka tidak menggunakan UPS dan benar terjadi..ketika mati lampu!

Install sistem berhenti mendadak karena mati lampu, sementara aku berharap data yang di dalamnya tidak hilang. namun apa lacur..hasil kerja yang berupa data pekerjaan selama ini hilang, musnah tak berbekas. Aku jadi kasihan sama Mac OS-ku sudah sakit masih bikin repot user-nya. Jangan sedih Mac OS-ku ..penyakitmu bukan karena aku. juga bukan karena dirimu sendiri melainkan karena orang lain...yang menurut saya terlalu ceroboh dalam menyembuhkanmu.

Ayo bangkit Mac OS-ku! Kita berjalan satu team lagi..
Tetap semangat di 2008!

Rabu, 09 Januari 2008

Alhamdulillah…


Banyak cara untuk mensyukuri nikmat, ada yang selalu berdoa di setiap menjalankan kewajibannya, ada yang selalu merawat barang hasil jerih payahnya, ada yang sudah merasa cukup puas kemudiam berhenti di situ saja. Banyak orang tidak merasa dirinya setiap hari diberi nikmat ibarat dari bangun tidur sampai menjelang tidur, tetapi kita lupa bahwa dalam kurun waktu tersebut kita bisa beraktifitas apa saja mulai dari kita diberi kesehatan, diberi kemudahan dalam mencari rizki sampai sekecil bagaimana kita merasakan nikmatnya makan di saat perut lapar. Dari semua “kenikmatan” ini biasanya tidak merasa, siapa sih dibalik pemberi nikmat ini?

Seperti halnya denganku, mungkin inilah ungkapan dari rasa syukur ketika aku bisa membeli sesuatu. Suatu hari ada beberapa teman bertanya, “ngapain sih mas,.. stiker di kaca mobil itu kok gak dilepas saja..” .Pertanyaan ini sering dilontarkan kepadaku, tapi dengan enteng kujawab, ..”biar kelihat baru..”.Padahal orang sudah tahu bahwa usia mobil itu sudah tidak baru lagi. Pertanyaan temenku tadi langsung berhenti, ketika aku menjelaskan sambil bercanda bahwa kenapa stiker mobil itu tidak aku lepas karena baru seumur-umur ini aku bisa beli mobil baru meskipun itu dengan cara kredit yang sebelumnya aku pernah memakai mobil second dengan cara kredit pula.

Kalau melihat ke belakang dari lingkungan keluargaku setidaknya mustahil bisa membeli barang seperti ini, dari cerita di atas setidaknya bisa kubuktikan bahwa seorang "wong ndeso" bisa membeli mobil baru dan dan tanpa bermaksud sombong sekarang alhamdulillah sudah selesai angsuranku..inilah salah satu dari rasa syukurku kepada Allah ketika diberi kemudahan rizki. Ini juga salah satunya mengapa stiker di kaca kiri mobilku tidak saya lepas…Mungkin terlalu berlebihan memang, tapi inilah rasa syukurku kepada-Nya selain berusaha untuk selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhkan segala larangan-Nya….

goes sambil upgrade

Minggu lalu saya goes ke Pemda Bogor (goes : istilah untuk naik sepeda dalam kamus kata B2W…ngkali) bersama teman-teman se kompleks, , biasanya rute goes ditentukan seminggu sebelumnya ketika setelah pulang bersepeda, tidak seperti biasanya kali ini dengan jalur ke arah Bogor dan dipastikan mampir ke sebuah toko sepeda di daerah Cibinong.
Jam 06.30 kita mulai berangkat, anggotanya cukup beragam dari anak muda sampai “kakek-kakek” tapi jangan salah kalo dilihat sepedanya tidak sembarangan sepeda atau atribut yang dikenakan..kayaknya sudah bener-bener pengalaman bersepeda. Disertai dengan semangat dan didukung dengan tanggal yang masih muda dan kebutuhan belum begitu banyak, kalo melihat rute ini dipastikan hampir sebagian anggota berbelanja kebutuhan untuk sepedanya. Ada yang beli kostumnya, ada yang up-grade sepeda, pokoknya pasti ada yang dibeli. Hitung punya hitung yang paling menyita waktu ketika bersepeda ke Pemda Bogor ternyata mampir di toko sepeda.
Sebenarnya rute ini tidak begitu menarik, karena pas berangkat selain lewat jalan perkampungan setengahnya kita lewat jalan raya Bogor, ini yang membuat saya sudah nggak mood lagi..karena pasti kita berhadapan dengan mobil pribadi, angkot yang ngetem se enaknya, sepeda motor..habislah kita. Karena bersepeda dengan modal dengkul (maksudnya dikayuh) melawan modal bensin..
Tetapi sekali lagi karena dengan niat untuk meng-upgrade sepeda, sepeda motor dan angkot kita lawan, tidak sampai satu jam kita sudah sampai di Jembatan Cibinong seteguk air dan sebatang rokok sempat kuisap dengan diselingi obrolan antar goweser, setelah sempet berhenti sebentar dan waktu masih pagi tidak mungkin kita ke toko sepeda, sambil menunggu waktu yang mana toko sepeda mulai buka, akhirnya kita sepakat untuk mengisi bahan bakar di Pemda Bogor, wuih..ternyata sampai di pemda tak ubahnya seperti sebuah pasar maksudnya pasar kaget, ketupat sayur dan segelas teh manis kiranya cukup untuk menambah energi sebelum kita pulang.
Minggu lalu kayaknya lain saat saya bersepeda, karena pulang dengan sepeda up-grade baru hampir semua goweser sumringah…dan yang paling asyik pas pulang kita motong jalan ketika menuju samping pintu keluar tol Cimanggis, wuih asyik jalan berbatu pinggir tol Jagorawi membuat kepala agak pening..Ahh enak juga minggu lalu walaupun nyampe rumah waktu sudah jam 12.00 tetapi kepala pening dan capek langsung terobati…

Tahun Baru Saatnya Berubah


Hampir 3 minggu blog ini tidak ada postingan baru yang menghiasi tampilan dan menambah isi blog ini. Bukannya males menulis atau sudah bosan dengan blog ini tetapi semata karena kesibukan dan banyak hal yang musti diselesaikan segera.
Masih dekat dengan ingatan kita ketika akhir tahun bencana melanda dimana-mana di kawasan negeri kita tercinta ini, yang selama ini kita/saya lihat di beberapa media. Ketika membaca di surat kabar, ketika menonton berita di televisi..sepertinya hanya sebagai pembaca dan penonton setia saja melihat keadaan musibah di negeri ini.
Tetapi lain cerita dengan tanggal 26 Desember yang lalu dimana salah satu musibah yang saya alami bakal terjadi dan menimpa diri saya karena selama ini sebagai subyek saja…banjir meluluhlantakan hampir sebagian daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.. Salah satunya banjir di Solo, sebuah kota besar nomer dua di Jawa Tengah di hantam banjir, dan diantaranya yang paling parah di wilayah saya.
Hampir 40 tahun (kata orangtua) atau mungkin baru seumur ini saya bisa merasakan musibah banjir yang maha dahsyat dengan di kampung saya, dan ketinggian air-pun bertambah cepat dengan hitungan menit kalau saya lihat kejadiannya sehingga dalam waktu 2 sampai 3 jam air sudah menenggelamkan rumah sekitar 2 meter di luar rumah sedang di dalam ketinggian air sekitar 1,2 meter..memang benar-benar dahsyat!
Dengan memperoleh ijin dari kantor selama 2 hari plus cuti bersama akhirnya tahun baru kulalui dengan suasana sedih bercampur syukur kepada Allah bahwa cobaan dan ujian bisa saya terima dengan ikhlas dan sabar dalam menjalani, dengan tidur beralas dipan kayu, ditemani air banjir disekeliling rumah dan dinginnya udara di malam itu. Membuat saya lebih sabar dalam menjalani cobaan ini meskipun kualitas tidur hanya 1 sampai 2 jam dan bangun badan tersa pegel semua…
Di tahun baru 2008 saya tidak bisa merayakan seperti tahun lalu, toh..biasanya saya tidak pernah juga merayakan tahun baru karena pada dasarnya semua hari itu sama tidak ada istilah baru yang ada hanya pengulangan dan berubahnya waktu.
Sekarang sudah menginjak tahun baru Hijriyah, saya selalu berdoa semoga ditahun baru ini segala sesuatu berubah ke yang lebih baik, yang biasanya di kantor kita kurang produktif sudah saatnya kita tambah produktivitas dan kreativitasnya, yang selama ini lupa atau sering meninggalkan kewajibannya kepada Allah kita dekatkan diri lagi kepada-Nya, yang selama ini bencana melanda negeri ini dan kondisi bangsa yang sedang tidak menentu kita doakan semoga bangsa kita maju disegala bidang jauh dari ancaman bencana, gemah ripah loh jinawi kata orang dulu.
Dengan tidak ada kata terlambat, selamat tahun baru 2008 selamat tahun baru 1429 H