Selasa, 16 September 2008

My Signature




"Jangan banyak bolong-bolongnya mas...." begitulah kalimat yang terucap pada beberapa hari lalu ketika saya ngobrol ngalor ngidul sambil menunggu teman. Dua batang rokok telah aku hisam dengan ditemani kopi cream, serasa semakin hangat ulasan bapak itu dalam mengkomentari tanda tanganku. Garis tegas sudah kucoret sampai beberapa kali dalam selembar kertas di terangi sinar lampu neon abal-abal 5000 rupiahan. Agak gelap memang, namun merasa pas dengan komentar-komentarnya.

Seandainya ada sekolah dengan fakultas ahli ramal, mungkin orang ini akan menjadi dekan satau setidaknya jadi dosen. Bagaimana tidak hasil dari telaah tanda tanganku oleh beliau, aku jadi merinding sekaligus semakin misteri debalik goresaanya tadi. Dalam hati, seandainya ramalan tentang karakter tandatanganku pas, mungkin beliau bukan manusia bisa juga manusia dengan kemampuan lain, tetapi seandainya tidak tepat..sudah dipastikan ramalannya tidak tebat, bulshit, bohong, mblendes alias asal ndobos saja.

Namanya juga iseng sambil menunggu teman, setelah topik tantang makna dari tanda tangan, pembicaraan berlanjut ke masalah yang lebih jauh lagi...sebuah dunia mistis!
Gila..semakin "gak mudeng" dalam pikiranku. Kontradiksi dari pekerjaanku sehari-hari yang memegang dunia grafis dengan alat komputer. Orang bilang akhirnya timbul one way communication alias sebuah komunikasi yang tidak nyambung. Satunya cas..cis..cus..satu lagi cuma bisa mendengarkana saja. Namanya juga menghargai orang, ketika lawan bicara mendominasi pembicaraan kita selanjutnya mendengarkan..lama-lama boring juga.

Akhirnya temen jugalah yang menyelesaiakan topik pembicaraan ini, tanpa si bapak tadi tersinggung. AKhirnya temanku datang...yo wis bubar sudah acara talk show "Ndobos Nite Long" di sebuah ruang dengan lampu neon 5000an tadi.

Tidak ada komentar: