Jumat, 15 Mei 2009

Arlodji (Djadoel 05)



Berbitjara masalah arlodji pasti berhoeboengan dengan waktoe, dimana waktoe selaloe berpoetar tjepat setjepat arlodji itoe beroebah model. Teroes terang saja tidak begitoe faham tentang beberapa merk arlodji. Tjuma saja berangapan bahwa arlodji jang saja koleksi ini sepertinja sangat toea. Karena merk djam tangan Mido soedah ada sedjak doeloe, makannja saja tertarik oentoek poenja. Sebenarnja arlodji Mido dengan tipe commander itoe sangat banjak matjamnya. Saja tidak mengerti ada berapa banjak matjam, tjoema waktoe ketjil saja melihat sebahagian oerang memakai arlodji merk ini. Dan boleh dikatakan oerang itoe sebangsa prijaji/bangsawan atawa jang berpengaroeh dimasjarakat. Arlodji ini tidak ada hoeboengannja atawa ikatan waktoe dengan saja kerena memang saja atawa orang toea saja tidak memakai arlodji Mido, beliau hanja memakai djam tangan merk Seiko dan saja djoega loepa Seiko jang tipe apa.

Keoenikan dari arlodji merk Mido ini adalah ketika tangan saja bergerak, seakan-akan didalemnja itoe ada tenaga jang menggerakkan mesin arlodji. Apabila tangan saja bergerak kemoedian telinga saja dekatken ke arlodji sepertinja ada sematjam per jang berpoetar. Dan arlodji ini tidak perloe dipoetar setiap hari agar daja ataoupun tenaga djam ini bisa berdjalan. Tjoekoep digerakkan lewat tangan, daja ataoe mesin arlodji soedah bergerak sendiri. Saja jadi berpikir doea kali, ataoekah ini permoelaan sebuah teknologi arlodji kinetic? Mesin arlodji bergerak tanpa tenaga batterry atoepun dengan tjara di poetar/disetel. Wah..kalo ini memang permoelaan dari arlodji dengan tenaga kinetic berarti arlodji ini tjoekoep bagoes dan setidaknja mahal harganja. Tjoba sekarang lihat ataoe tjari berapa harga arlodji dengan tenaga kinetic, semisal arlodji merk Seiko Kinetic...Setidaknja harganja soedah diatas satoe djoeta. Dan sajapoe bangga mempoenjai arlodji seperti ini...Bagaimana dengan Anda? Soedah poenjakah koleksi arlodji vintage jang lainnja?

Selasa, 12 Mei 2009

Sandal Lily dan Senter Tiger Head (Djadoel 04)





Di malem jang soedah gelap soeara alat komunikasi kampoeng jang beroepa "kenthongan" alat poekoel di masa itoe saling berboenyi. Seakan menandakan gelapnya sinar remboelan di malam hari, sementara warga yang lainnja tinggal diroemah dengan alat pentjahajaan seadanja. Soeasana diloear roemah semakin gelap, lajaknja kain hitam menjelimoeti mata kita. Sekelompok anak-anak ketjil berdjalan sambil memoekoel-moekoel kenthongan tadi. Malam jang gelap itoe memang malam gerhana boelan, dimana boelan tidak nampak dimalam hari. Pada saat begini biasannja anak-anak di kampoeng memboenjikan alat musik tradisional itoe.Kata orang toea gerhana boelan terdjadi karena boelan dimakan betarakala,jaitu dewa ataoe raksasa. Itoelah mengapa anak-anak ketjil keloear sambil memoekoel kenthongan.

Saja waktoe itoe beloem beroemor 5 tahoen (masih balita) setjara tidak sengadja mengikoeti rombongan anak-anak jang berkeliling itoe. Ketika mengikoeti lama-kelamaan saja tertinggal djauh oleh rombongan, dan anehnja saja berdjalan sendiri ditengah malam jang gelap. kalau dikampoeng atau djaman doeloe anak-anak bermain bebas tidak sekarang ini.
Soeara kenthongan itoe akhirnja menghilang dari telinga saja, dan saja tidak mengerti kemana arah djalan, saja menangis tidak ada orang jang mendengar, saja berlari kentjang tidak tahoe arah jang ditoedjoe. Akhirnja saja berdjalan dengan kata hati dan anehnja saja tidak ada rasa takoet sediktpoen akan gelapnja malam itoe.
Sendiri dimalam gelap, poelang tidak tahoe arah akhirnja saja menemoekan tjahaja dari kedjaoehan. Saja berlari mendekati tjahaja itoe, kian dekat dengan tjahaya itoe memboeat hatikoe semakin jakin bahwa ternjata disana ada orang jang sedang berdjalan dengan membawa senter. Benar djoega doegaan saja, setelah berteriak orang toea tadi mendjawab, .."siapa jang disitoe..!". Ketika saja mendjawab djawaban orang toea itoe dan saja mengatakan tersesat beliau kaget. Sampai ditanjain tentang saja, termasoek berntanja orang toea saja dan tinggal dimana. Setelah mendengar djawaban saja, orang itoe kaget da nmenghantarkan saja ke roemah saja, tetapi saja tidak maoe diantar sampai ke roemah, saja takoet dimarahi kedoe orangtoea saja, akhirnja di perempatan djalan saja berpisah.

Saja mengamati orang itoe, moengkin bisa terwakili oleh gambar jang saja upload diatas. Sosok orang toea itu membawa senter, dengan mengenakan saroeng jang dipakai melintang diatas badan dan memakai sandal Lily. Seboeh atriboet jang khas dimasa itoe.Apabila saja melihat sandal Lily dan senter tjap Tiger Head ini, pikiran saja moendoer ke peristiwa poeloehan tahoen jang laloe. Dimana saja pernah kesasar di malam hari pas gerhana boelan dan setjara tidak sengadja saja bertemoe dengan orangtoea jang mengantarkannja poelang. Duh peristiwa itoe..(djangan-djangan makhloek halus..) ihhh djadi merinding.......

Senin, 11 Mei 2009

Telephone Ericson (Djadoel 03)






Setjara tidak sengadja pas saja poelang ke Solo menjempatken diri oentoek pergi ke pasar loak ataoe pasar klithikan Nitihardjo, letaknja tidak jaoeh dari roemah saja. Karena waktoe itoe habis Soeboeh sekitar djam 05.30 saja soedah siap dengan mengendarai broomviet ke pasar klithikan terseboet. Karena masih pagi ternjata banjak joega dagangan barang bekas jang mempoenjai nilai histories tinggi. Setjara tak sengadja saja menjoempai seboeh alat jang aneh..Begitor saja dekati ternjata itoe barang adalah telephone orang bilang telpoen jang tidak ada angkanja. Saja tidak begitoe mengerti dengan barang terseboet. Seandanja itoe telpoen, namoen tidak ada angkanja? Teroes memakanja dengan tjara dipoeter, tak oebahnja seperti es poeter…wah antic sekali ini telpoen. Tak begitoe lama sekitar 15 menit proses transaksi telah sepakat, dan achirnya telpoen soedah berpindah tangan alias mendjadi milik saja. Senang boekan kepalang hati saja ketika mendapatkannja. Sambil saja masoekkan ke dalam tas plastic itoe barang. Saja masih hunting lagi mentjari-tjari barang apalagi jang bisa saja bawa ke roemah. Sementara broomviet saja parkir tidak djauh dari pasar Nitihardjo. Djam di arlodjiku menoenjoekkan poekoel 09 pagi dan sinar matahari djuga sudah terasa menjengat, achirnja saja hanja mendapatkan seboeh telpoen koeno.

Sampai di roemah, saja senang boekan main! Banjak orang menanjakan tentang harga telpoen itoe, adik saja termasoek orang jang sempat menanjakan harganja joega. Alhasil saja soedah berutjap ke adik, ternjata adik saja djoega kenal orang ataoe temennja jang punja telpoen antik pula. Tanpa basa basi saja bersama adik langsoeng ke roemah jang punja telpoen koena itu.
Setelah sampai ternjata itoe orang adalah penggemar barang antik djoega,dari loer memang soedah kelihatan dan anehnja koleksi telpoen antiknja lebih dari satu. Tanpa basa basi saja langsung menanjakan seandainja telpoen itu boeat saja koleksi boleh tidak? Achirnja orang itoe dengan senang menerima apa jang saja katakan tadi. Whuih..ibarat gaung bersamboet, telpoen antic itoe menjadi mik saja. Berarti saja soedah poenja koleksi 2 telpoen koeno. Jang mendjadikan saya senang adalah telpoen itu ternjata masih bagoes alias masih boenji, boenjinja njaring sekali…masih orisinil.

Kedua merk telpoen itu jaitu Ericson, saja kaget djoega ternjata merk Ericson soedah ada semendjak djaman doeloe. Namoen boekankah Ericson itu toelisannja lain dengan Ericson sekarang, saja kurang hapal. Tapi what ever-lah jang penting itoe telpoen masih boenji, bisa boet nelpoen keloear bisa djoega menerima telpoen. Bahkan saja pernah mentjoba oentoek menelpoen ke handphone, ternjata njamboeng djoega. Sampai sekarang itoe telpoen masih saja pakai dan saja taroeh di roeang tamoe dan saja samboeng setjara parallel dengan telpoen lainnja biar tidak repot kalo kita mau nelpoen keloear. Kalo malam hari boenji dering telpoennya bikin saja merasa kemabli ke djaman doeloe…

Kriiingggg…kriiinnnngggg….kriiiiinnngggg….kriiinnnngggg….kriiiiinnngggg….kriiinnnngggg….kriiiiinnngggg…. Halo assalamu`alaikum, dengan Pak Rudy, saja bitjara dengan siapa ja…?

Radio Philips (Dajdoel 02)





"Sajalah jang ditoendjoek MPRS menjadi Pemimpin Besar Revolusi. Teroes terang boekan Soebandrio, boekan Nasution... boekan engkau Roeslan Abdulgani, boekan engkau Soeharto, boekan engkau Soeharto...."
Soeara kemarahan Bung Karno di depan empat panglima angkatan di Istana Bogor tahoen 1965 ini moengkin sempat keloear njaring lewat radio ini. Beloem pidatonja jang sangat berapi-api, memboeat pendengar semakin menjimak menjaksiken suara ini radio.Soeara Bung Karno itoe salah satunja, beloen bagaimana RRI menjiarkan pas meletoesnya pemberontakan G30S/PKI, siaran pekan olah raga Ganefo ataoe joega lantoenanja suara John Lennon dengan moesik The Beatles-nja meskipoen sempat di tjekal di Indonesia.

Itoelah riwajatmoe doeloe, moengkin Sir Marconi ketika mentjipta itoe alat jang bernama radio tidak terbajang sampai sedahsjat ini.Philips merknja, plus salon di bawahnja (salon itoe istilah djaman doeloe ketika orang mengatakan speaker). Beroekoeran 60 x 90 centimeter mendjadikan dentoeman irama perlahan2 semakin njata di radio ini. Waktoe ketjil jang saja amati adalah logo Philips jang terdapat di depan itoe radio, saja berpikir logonja kok ada gambar tanda +++ (plus) dan garis seperti air. Maksoednja apa? Akhirnja pikiran saja berdjalan,djangan2 itoe gelombang radio jang mengalir? Mangkanja gambarnja seperti tanda plus dan garis jang mengalir. Ahhh ini hanja perkiraan saja sadja...makloemlah masih ketjil. Jang tidak saja soekai adalah ketika kakek sering mendengarkan gending2 Djawa di radio ini, saja djadi pingin mematikan ini radio tetapi ada joega siaran jang lutju djoega jaitu Dagelan Basijo, dagelan djawa khas Djokja. Terkadang pas djam 7 malem dipoetar djuga radio Australia, karena ini radio memang soedah 4 band djadi jangkaoannja amatlah loeas. Saja tidak tahoe apa jang disiarkannya karena kebanjakan masalah berita politik. Karena pada waktoe itu memang lagi panas-panasnja perkembangan politik Indonesia..

Tidak loepa poela, di radio ini ada tempelan stikeer jang djadul joega. Karena ini stikeer nempelnya ditjamper dengan air teroed digosok-gosok sampai nempel betoel baroe diangkat. Djadilah stikeer jang ada di radio ini, Romeo dan Juliet seboeh tjerita roman jang waktoe itoe saja tidal mengerti. Terkadang joega bapakku masih sering mendengarkan lagu jangsampai sekarang sasih sering dinjanjikan sebahagian orang...Last niht I said theese word to my girl.....I know you never event try girls...cammon, camoon.....
Sebuah lagu karya the Beatles..berdjoedoel Please Please Me sering dinjanjikan bapakkoe didjaman itoe, saja baroe mengerti lagoe ini setelah SMA wah..djadi telat joega mendengerkannja. Sampai sekarang radio ini masih tersimpan dengan baik.

Sabtu, 09 Mei 2009

Edisi Chusus (Djadoel 01)


Di boelan Mei ini moengkin agak terasa aneh ketika Anda membatja blog ini, tak lain dan tak boekan karena di boelan ini memang boelan chusus oentoek saja. Ibarat seboeah oto mobile, mobile itoe akan berdjalan moendoer membatja waktoe lampau. Begitoelah dalam toelisan ini, saja akan mentjoba mengupload beberapa gambar jang moengkin bisa memberi kenangan masa laloe. Teroes terang saja menemoekan beberapa barang ini setjara tidak sengadja, dan boekannja saja mentjari kesana kemari (hunting). Memang karena keterbatasan waktoe, sehingga barang jang saja ketemoekan moengkin tidak terlaloe komplit. Namoen setidaknja bisa memberi kenangan/peristiwa di djaman doeloe, djaman ketika orang masih hidoep sederhana dengan alat seadanja. “Vintage” itoe kata orang-orang, bahkan barang jang ada ini moengkin dipakai oleh kaoem bangsawan ataoe prijaji pada masa itoe, berkesan koeno orang bilang djadoel.

Saja menemoekan barang ini setjara tidak sengadja, pas waktoe itoe bepergian ke Boekit Tinggi, Sumatra Barat. Keinginan oentuk mendapatkan piring ini tiba2 moentjoel karena pas saja makan di roemah mertoea saja ada jang memakai piring ini. Setelah saja tanja kesana kemari ternjata masih ada jang djoealan, jaitu di Boekit Tinggi. Sembari berdjalan-djalan di Boekit Tinggi menikmati suasana dan hawa jang sedjuk, saja sempatken mampir di toko jang menjual alat perabot petjah belah. Alhasil diketemoekanlah itoe piring, tjangkir dan gelas blirik.
Orang Djawa menamai ini dengan seboetan “piring gembreng” jaitu piring jang terboeat dari seng badja dan katanja nasi kalo ditaroeh dipiring ini tjepat dingin karena bahannja itoe tadi. Namoen kekoerangan dari piring ini adalah bahannja jang berasal dari seng, ketika piring/gelas ataoe tjangkir ini djatoeh dipastikan bakal letjet. Dan letjet nja itoe akan semakin melebar lama2, kaloe soedah melebar bisa timboel loebang dan akhirnja bolong. Makanja djaman doeloe masih banjak toekang patri berkeliling di kampoeng2 karena memang masih banjak orang jang memakai piring, gelas dan tjangkir gembreng ini. Ketika loebang soedah ditambal oleh toekang patri alat-alat itoe bisa dipakai lagi.

Sebenarnja piring, gelas dan tjangkir gembreng ini sangat ringkih, dan gampang letjet ketika djatoeh. Dan sedihnja saja menjoempai piring ini sering dipakai oentoek tempat makan kutjing, bahkan adjing joega..ini karena piring terseboet sudah bolong tjoekoep besar sehingga pemiliknya soedah malas oentoek dipatri lagi, akhirnya ya itoe tadi dipakai saeadanja. Kalo tidak salah alat-alat “gembreng” sematjam ini Boeatan Tjina, dimana sekarang sangat langka mendapatken alat sematjam ini. Namun sajang, ketika pas di Boekit Tinggi saja menanjaken sendok yang terbuat dari gembreng ini, penjoeal ito bilang sendok jang terboeat dari seng/badja soedah tidak ada lagi….Ahhh sajang saja tidak menemoekan barang jang dimaksoed..coba kalo sendok itu masih ada, moengkin memori saja akan mundur 3o tahoen jang laloe ketika saja minoem es dawet dalam semangkok dengan sendok dari gembreng warna idjo toea tadi. Slurururppp seger tenan!!!

Senin, 04 Mei 2009

The Big Idea







Sebenarnya apa sih tujuan dari iklan itu? dan mengapa iklan itu ada?. Pertanyaan ini mungkin sudah terdengar ketika jaman awal-awal kuliah di Diskomvis, namun kadang kita tidak lepas dari berpikir kreatif ketika membuat iklan. Padahal fungsi utama dari iklan adalah mengkomunikasikan produk, barang atau jasa melalui media agar komunikan ada rasa tahu (product knowledge), keinginan/membutuhkan (desire) membeli barang atau produk tersebut selanjutnya loyalitas akan produk itu (brand loyality).
Tetapi masalah akan timbul ketika iklan tersebut tidak menancap di benak sasaran, padahal sangat jelas bahwa iklan komunikatif-lah yang “mungkin” bisa mendongkrak penjualan. Padahal strategi penjualan tidak cukup hanya beriklan saja, masih banyak faktor lainnya, semisal distribusi, harga, kelebihan produk itu dibanding kompetitor (Unique Selling Point).

Era gaya komunikasi iklan sudah berubah, teori-teori tentang bagaimana membuat iklan ketika belajar di kampus Desain Komunikasi Visual dulu sudah berbeda meskipun kadang masih dibutuhkan juga. Unsur pesan iklan yang berupa headline, sub headline, bodycopy, ilustrasi, tagline dan masih banyak lagi sudah jarang kita dapati di beberapa iklan dengan segmentasi A+. Target audience ini apabila kita melihat atau menjumpai iklan kita harus berpikir dahulu sebelum mengerti pesan apa yang akan disampaikan dalam iklan itu. Lain dengan segmentasi C,D dimana masyarakat masih membutuhkan informasi yang komplit, sehingga unsur-unsur iklan seperti yang diajarkan di kampus masih relevan. Biasanya iklan seperti ini untuk produk yang ada di pasaran terutama untuk kalangan menengah bawah.

Kita tidak akan membahas seperti ini, tetapi yang sedang trend sekarang ini , dimana element iklan hanya berupa ilustrasi saja baik berupa foto maupun hand drawing ditambah logo produk. Tipikal iklan seperti inipun kadang masih bisa kita telaah, tetapi kadang juga terasa sulit. Karena yang membedakan ada unsur budaya lokalnya, coba kalo kita lihat situs-situs iklan di dunia maya. Hampir semua iklan seperti ini pesan disampaikan sangat simpel, tetapi yang sering kita temuai adalah iklan yang superlatif..! Superlatif bukan dalam headline atau verbalnya namun superlatif dalam visualnya, iklan seperti ini mungkin masih bisa kita terima message-nya tetapi ilustrasii yang tidak nyambung dengan produk yang diiklankan kadang kita berpikir lebih dalam untuk tahu isi pesan iklan itu.

Coba kita telaah sedikit, seperti print ad produk Diapers yang ada digambar paling atas. Sebuah ide gila yang simpel namun gampang dicerna bahkan lintas bangsa/budaya tahu akan message dari iklan ini. Bagaimana kekuatan diapers/popok bayi untuk menahan pipis biar tidak belepotan. Di iklan ini ujung-ujungnya visual superlatif yang dominan...sangat gila!! Diapers bisa menyerap air laut kebawah, sebuah visual iklan yang bombastis nampun tidak kampungan. (Coba bedakan antara naskah iklan yang bombastis dengan ilustrasi iklan yang bombastis juga). Akan berasa beda jika kita menangkap pesan/menilai iklan itu. Kembali ke print ad Diapers tadi, daya serap diapers yang begitu dahsyat sehingga sanggup penyerap air di samudra ini, jika iklan ini masuk ke Indonesia apakah P3I akan meloloskan iklan ini? Iklan yang berjudul “Huggies Waterfall” ini dibuat di Diamond Ogilvy, Korea Selatan. Kita tidak meragukan lagi portofolio Ogilvy di kancah periklanan termasuk juga Ogilvy Indonesia.

Ada juga iklan yang menggunakan visual yang sangat superlatif, simpel namun mengena!. Coba perhatikan iklan alat bor ini...mampu mengebor urat kayu yang mungkin usianya sudah ratusan tahun dan yang kita bayangkan adalah betapa kerasnya kayu tersebut. Dengan Bosch kayu yang keras tersebut bisa “dimainkan” untuk dipasang sekrup. Dengan headline “Unexpectedly powerfull. The IXO with Lithium-Ion Technology” sudah jelas pesan apa yang terkandung dalam iklan ini. Pendekatan iklan dengan menggunakan gaya USP plus visual yang pas disukung Art Direction yang ciamik membuat iklan semakin menarik. Dibuat oleh Agency Jung Von Matt, Hamburg Jerman, dengan Creative Director Andreas Ottensmeier dan Art Director Roman Mitteror dahsyat memang ide orang bule!!

Satu lagi kita bandingkan iklan produk perment karet Big Babol, brand ini dulu pernah saya tangani ketika sempat mampir di tempat saya bekerja di agency. Namun ketika tahun terakhir ini memang agak lain. Dengan key visual “Big” menjadi konsep dasar dalam mengkomunikasikan produk ini. Sebenarnya basic idea ini lebih mudah dieksekusi apabila ketika pas saya berinteraksi dalam pembuatan iklan ini. Asal permen karet berbentuk besar, message dalam ikan ini bisa diterima. Namun apakah gampang kita menggali ide dengan what to say-nya sebuah permen karet yang bisa mengembang besar. Sangatlah sulit untuk mengeksploitasi ide ini. Sebelumnya Big Babol sudah mengeluarkan iklan banyak versi dam masih berkutat di “giant big babol” sampai sekarang pun mungkin masih menggunakan pola ini. Iklan buatan DraftFCB Indonesia ini lumayan ciamik...stand out sekaligus pas dengan karakter produk. Dengan Creative Director Dicky Erlangga, the ad man yang sudah malang melintang di dunia periklanan. Memang sudah jadi orang iklan...disuruh mengkhayal saja dibayar....!