Kamis, 18 September 2008

TELEVISI = SILIT PITIK?

Dalam sebuah pengajian, seorang santri bertanya kepada gurunya, “Kyai, bolehkah kami menonton televisi?” Pak Kyai yang dikenal moderat menjawab, “Boleh saja nonton TV, tapi hati-hatilah, TV itu tidak ada bedanya dengan ’silit pitik’ alias pantat ayam..” Para santri bingung.

Pak Kyai menyambung, “Ya, TV kita seperti silit pitik. Kalau pagi bertelur satu, tetapi setelah itu hanya kotoran bau tengik yang keluar… Kalau pagi memang ada acara siraman rohani di televisi, tetapi setelah itu TV hanya tampilkan acara kekerasan, mistik, jorok, gossip, gaya hidup palsu, dan sejenisnya.

(ide: Mas Bambang Purwoko)

Tidak ada komentar: